Berita Bantul Hari Ini

Bocah yang Terkena Ledakan Petasan Dirawat di RSUP Dr Sardjito, Keluarga Urus Keringanan Biaya

Seorang bocah laki-laki inisial OSA (6), warga Kalurahan Argosari, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, menderita patah tulang setelah

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Seorang bocah laki-laki inisial OSA (6), warga Kalurahan Argosari, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, menderita patah tulang setelah bermain selongsong petasan

Ayah OSA berinisial NL (34), menceritakan, keadaan anaknya yang masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak belum bisa pulang karena harus menjalani perawatan di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

"Setelah selongsong petasan itu meledak. Tangan anak saya kan terluka, jadi saya bawa ke ke RS Nyiageng Serang Kulon Progo," paparnya saat dikonfirmasi, Kamis (9/5/2024).

Baca juga: Pilkada Sleman 2024, PPP Dukung Harda Kiswaya Maju Bakal Calon Bupati 

Namun, ternyata luka yang menimpa bocah OSA itu cukup serius. Di mana, pada jari jempol, jari telunjuk dan pergelangan tangan OSA patah. 

Dengan begitu, korban kemudian dirujuk ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

"Dirujuk ke RSUP Dr Sardjito dan sampai saat ini, anak saya sudah dioperasi dan masih dirawat di rumah sakit itu," kata dia.

NL sedikit merasa senang, sebab kondisi OSA mulai pulih secara perlahan.

Akan tetapi, NL mengaku sedang mengalami kesulitan terkait biaya rumah sakit, sehingga sedang mencari keringanan biaya perawatan melalui pemerintah setempat.

"Keluarga saya kan pemegang kartu BPJS dari pemerintah. Tapi, ternyata biayanya tidak bisa di-cover dengan BPJS. Karena, anak saya kan terkena kecelakaan dari petasan. Sedangkan petasan itu dilarang untuk digunakan. Jadi sekarang saya sedang mengurus keringanan biaya lewat kalurahan dan ini akan diteruskan ke dinas sosial," paparnya.

Kronologi 

NL mengungkapkan selongsong petasan yang meledak itu didapatkan saat OSA bermain bersama teman-temanya di Padukuhan Kemusuk, Kalurahan Argomulyo, Kapanewon Sedayu. 

"Jadi sebelum lebaran atau sekitar H-5 Idulfitri 2024, kami sekeluarga mengunjungi mertua saya di Kemusuk. Di situ anak saya main-main dengan temannya dan dapat petasan mati," bebernya.

Mengetahui hal itu, NL langsung berupaya untuk membuang selongsong petasan tersebut.

Tapi sayang, OSA menunjukkan sifat tantrum dan bahkan berkali-kali memeluk selongsong petasan layaknya perempuan kecil memeluk boneka, sehingga NL memilih untuk memberikan selongsong itu ke OSA.

"Sebelum saya kasih ke anak saya lagi. Selongsong itu sudah saya bersihkan. Sumbunya sudah saya lepas. Bawahnya ada kertas saya jebol. Bubuk-bubuknya sudah saya buang sampai saya ketokkin berkali-kali di pagar biar anak saya aman saat mainkan selongsong itu," urainya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved