Berita Jogja Hari Ini

BPBD DIY Imbau Masyarakat untuk Memanen Air Hujan Lewat Tandon atau Sumur Biopori Saat Kemarau 

Masyarakat DI Yogyakarta mulai diminta memanfaatkan tandon maupun biopori atau sumur resapan untuk mengantisipasi kekurangan air bersih saat kemarau

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Masyarakat DI Yogyakarta mulai diminta memanfaatkan tandon maupun biopori atau sumur resapan untuk mengantisipasi kekurangan air bersih saat kemarau yang diprediksikan sebentar lagi.

Imbauan itu disampaikan Kabid Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Lilik Andi Aryanto.

Lilik mengatakan kemarau tahun ini diprediksikan memiliki karakteristik kemarau basah.

Sebab itu masyarakat diminta inisiatif memanen air hujan dengan membuat tandon maupun sumur biopori.

Baca juga: Kakek 64 Tahun Tertemper KA Malabar di Desa Boto Klaten, Polisi Beberkan Kronologinya

"Ini penting untuk memanen air hujan agar saat kemarau tidak kekeringan dan pas hujan tidak ada banjir," katanya, Rabu (8/5/2024).

Di sisa musim pancaroba sekarang ini, masyarakat masih memiliki waktu untuk memanen air hujan dengan cara membuat tandon atau sumur biopori.

"Kemarau saat ini bersifat basah jadi bisa membuat resapan," jelasnya.

Merujuk pada prakiraan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, musim kemarau di DIY diperkirakan dimulai pada dasarian pertama Mei 2024 dan puncaknya akan terjadi pada Juli 2024. 

Berdasarkan data 2023 lalu, Lilik menyebut Kabupaten Gunungkidul paling terdampak kekeringan sehingga kala itu pembuatan tandon air digencarkan warga, khususnya di Gunungkidul wilayah selatan.

Dari 18 kecamatan di kabupaten itu, 16 di antaranya membutuhkan dropping air bersih karena mengalami kekeringan.

"Di wilayah Gunungkidul bagian selatan sudah membuat tampungan-tampungan air hujan. Namun, setelah adanya PDAM masuk menjadi berkurang," kata dia.

Selain Gunungkidul, Lilik berharap Kota Jogja dan tiga kabupaten lain di DIY turut menggencarkan gerakan memanen air hujan dengan membuat sumur resapan untuk persediaan air di dalam tanah. 

Menurut dia, lima kabupaten/kota di DIY telah menyiapkan anggaran untuk mengantisipasi kekeringan selama kemarau. (hda)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved