Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 30 April 2024: Terjadi 8 Kali Guguran Lava

BPPTKG mengamati terjadi 8 kali guguran lava pada periode pengamatan, Selasa (30/04/2024) pukul 00.00-06.00.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribun Jogja/Setya Krisna Sumargo
Sejumlah pengunjung di antaranya warga Prancis dan Yordania menyaksikan Gunung Merapi dari Gardu Pandang Kaliurang, Pakem, Sleman, Kamis (24/1/2024) siang. Mereka beruntung bisa menyaksikan tubuh hingga puncak gunung Merapi saat terbuka dalam waktu beberapa menit siang itu. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - BPPTKG mengamati terjadi 8 kali guguran lava pada periode pengamatan, Selasa (30/04/2024) pukul 00.00-06.00.

Guguran lava tersebut mengarah ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1200 meter.

Baca juga: Pemain LavAni asal Bantul Fahri Septian Putratama Ungkap Perbedaan Proliga dengan Liga Voli Bulgaria

Teramati pula 19 kali guguran, dengan amplitudo : 3-35 mm, dan durasi : 50.4-136 detik. Hybrid/Fase Banyak terjadi 2 kali, dengan amplitudo : 4-10 mm, S-P : 0.4-0.6 detik, dan durasi : 6.56-8.56 detik. 

Menurut pengamatan meteorologi, cuaca berawan dan cerah. Angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara 18.1-21 °C, kelembaban udara 75-98.8 persen, dan tekanan udara 871.4-918.2 mmHg.

Sementara menurut pengamatan visual, 
gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 250 m di atas puncak kawah.

Hingga saat ini Merapi masih berstatus Siaga atau Level III. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi dan gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

BPPTKG akan terus memantau aktivitas Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (maw)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved