Masih Ada Kasus DBD, Sekda Klaten Meminta Gerakan PSN Tetap Digalakkan

Gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) tetap digalakkan, mengingat masih ada tambahan kasus DBD di Klaten

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Dewi Rukmini
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Klaten, Jajang Prihono. 

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Klaten, Hanung Sasmito Wibowo, mengungkapkan pada Minggu ke-17 ada peningkatan kasus dan angka kematian akibat DBD di Bumi Bersinar. 

"Ada penambahan 50 kasus DBD dan 5 angka kematian. Sehingga sampai Minggu ke-17 terdapat 427 kasus dan 22 kematian akibat DBD," sebutnya. 

Hanung menyebut, jika dibanding periode yang sama dengan tahun sebelumnya (2023), maka dinyatakan terjadi kasus peningkatan DBD di Kabupaten Klaten pada tahun ini. Sebab, di tahun sebelumnya pada periode yang sama tercatat ada 140 kasus dengan 9 angka kematian. 

Adapun 22 kematian itu berasal dari wilayah Desa Jetis Wetan, Desa Keden, dan Desa Sobayan di Kecamatan Pedan. Desa Ngreden, Desa Bentangan, dan Desa Sidowarno di Kecamatan Wonosari. 

Kemudian, di Desa Wunut di Kecamatan Tulung, Desa Danguran, Desa Glodogan di Kecamatan Klaten Selatan, Desa Kebon dan Desa Paseban di Kecamatan Bayat. 

Lalu di Kecamatan Manisrenggo, Desa Brajan dan Desa Kebondalemlor di Kecamatan Prambanan, Desa Pugeran di Kecamatan Karangdowo, Kecamatan Klaten Utara, Desa Jetis di Kecamatan Juwiring, serta Kecamatan Ceper. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved