Berita Kota Yogya Hari Ini

Proyek TPS 3R Karangmiri Terancam Molor Karena Terkendala Libur Lebaran 2024

Target Pemkot Yogyakarta untuk mengoperasionalkan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) Karangmiri pada Mei 2024 terancam gagal.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kota Yogya 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Target Pemkot Yogyakarta untuk mengoperasionalkan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) Karangmiri pada Mei 2024 terancam gagal.

Meski demikian, proyek TPS 3R Kranon terpantau masih on the track, untuk memperkuat TPS 3R Nitikan yang saat ini sudah mulai dioperasikan.

Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, menyampaikan, bahwa TPS 3R Karangmiri besar kemungkinan baru beroperasi pada akhir Mei, atau awal Juni mendatang.

Baca juga: BI Rate Naik, Kadin DIY Berharap Bunga KUR Tetap

Meski demikian, ia memastikan, hal tersebut tidak menyalahi kontrak kerja dengan pihak ketiga terkait revitalisasi tempat pengolahan sampah itu.

"Secara khusus, memang kalau di penjadwalannya itu bulan Juni. Tapi, kita berusaha mengakselerasinya. Sehingga, yang saya maksud perlambatan itu di sisi target kami," urainya, Kamis (25/4/2024).

Ia pun tidak memungkiri, libur Lebaran cukup panjang beberapa waktu lalu, sedikit banyak mengganggu pekerjaan fisik di TPS 3R Karangmiri.

Oleh sebab itu, pihaknya berupaya melakukan akselerasi lagi selepas liburan rampung, supaya benar-benar operasional penuh per bulan Juni.

"Kemarin ada libur lebaran itu menjadi bagian. Tetapi, saya sampaikan bahwa targetnya di Juni. Perlambatan maksudnya dari sisi ekpektasi kami," katanya.

"Itu nanti akan mengolah sekitar 20-25 ton per hari. Kemudian, sisa sampah yang belum terolah akan kita kerjasamakan dengan swasta," imbuh Singgih.

Sebagai informasi, saat ini produksi sampah di Kota Yogyakarta mencapai 200 ton per hari, di mana sebagian besar bakal terolah di tiga TPS 3R mandiri.

Salah satunya, di TPS 3R Kranon, yang direncanakan dapat beroperasi penuh mengolah limbah menjadi produk RDF pada kisaran bulan Mei mendatang.

"Untuk yang Kranon akan operasional InsyaAllah di awal Mei nanti, di sana sudah terpasang peralatan satu modul mesin RDF yang sekarang baru diinstalasi. Minggu ini semoga bisa terpasang hanggarnya," tandasnya. 

Oleh sebab itu, ia berharap, warga masyarakat Kota Yogya tidak perlu panik menyikapi polemik sampah, menjelang penutupan total TPA Piyungan

Menurutnya, Pemkot Yogya secara sungguh-sungguh mengupayakan desentralisasi sampah, selaras arahan dari Pemerintah Daerah (Pemda) DIY.

"Silakan mengikuti pola atau penjadwalan (pembuangan sampah) yang sudah kita buat, mari kita tertib dalam membuang sampah," pungkas Singgih. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved