Berita Jogja Hari Ini
Upaya Dinsos DIY Mewujudkan Balai Rehabilitasi yang Terbuka Bagi Disabilitas Psikososial
Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih mengatakan hadirnya balai rehabilitasi merupakan bentuk kehadiran pemerintah, termasuk untuk disabilitas
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Selain anak, lansia, perempuan rawan sosial ekonomi, Dinas Sosial DIY juga memberikan perhatian pada disabilitas.
Dinas Sosial DIY memiliki enam balai rehabilitasi, dua diantaranya diperuntukan bagi disabilitas, termasuk disabilitas psikososial.
Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih mengatakan hadirnya balai rehabilitasi merupakan bentuk kehadiran pemerintah, termasuk untuk disabilitas psikososial.
Pihaknya memberikan pendampingan, edukasi, bimbingan mental sosial, hingga keterampilan.
Baca juga: Cerita Mirza, Salah Satu Jemaah Calon Haji Termuda Asal Klaten yang Bakal Berangkat Lebih Awal
Dinas Sosial DIY juga berkolaborasi dengan Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum (YAKKUM) menginisiasi Open The Gate, agar dapat mewujudkan rehabilitasi sosial berbasis masyarakat.
“Jangan dikira disabilitas psikososial nggak bisa apa-apa, bisa. Makanya kami dampingi terus, bekerja sama dengan YAKKUM juga, ada pengembangan-pengembangan, bagaimana keterbukaan pelayanan ke masyarakat, rehabilitas berbasis masyarakat yang kami beri label Open The Gate, dan ini jadi role model nasional,” katanya, Rabu (24/04/2024).
Open The Gate diinisiasi karena kurangnya penerimaan masyarakat. Padahal penyandang disabilitas psikososial juga membutuhkan sosialisasi dengan masyarakat.
Sehingga pihaknya mengundang masyarakat untuk melihat aktivitas di dalam Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras (BRSBKL) DIY.
Pihaknya juga melakukan edukasi kepada masyarakat sekitar, sehingga penerimaan masyarakat semakin baik.
Endang melanjutkan setelah rehabilitasi sosial dilakukan, penyandang disabilitas psikososial akan dikembalikan ke masyarakat. Namun sebelum itu, pihaknya menyiapkan keluarga yang bersangkutan.
Selain keluarga, pihaknya memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar melalui program restorasi sosial. Restorasi sosial dilakukan dari tingkat paling bawah, mulai dari RT, RW hingga tingkatan paling tinggi.
Restorasi sosial menjadi penting karena untuk mencegah terjadinya diskriminasi di lingkungan masyarakat.
Selain keluarga, dukungan masyarakat sekitar sangat dibutuhkan oleh penyandang disabilitas sosial.
Sehingga bisa kembali terjun ke masyarakat setelah rehabilitasi sosial.
KENAPA Cuaca di Yogyakarta Terasa Dingin Akhir-akhir Ini? Ini 5 Fakta Menariknya |
![]() |
---|
Kronologi 3 Wisatawan Asal Sragen dan Karanganyar Terseret Ombak di Pantai Parangtritis |
![]() |
---|
Banyak Moge Harley Davidson Lewat Jogja, Ada Event Apa? |
![]() |
---|
Produsen Anggur Merah Kaliurang Buka Suara, Produksi Dihentikan, Produk Ditarik dari Pasaran |
![]() |
---|
INFO Festival Durian Jogja di Sleman Ada All You Can Eat dan Lomba Makan Durian 26-29 Januari 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.