Sebanyak 277.966 Wisatawan Sambangi Kota Yogyakarta Selama Libur Lebaran 2024

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebanyak 277.966 wisatawan dan pemudik menyambangi Kota Yogyakarta selama libur Lebaran 2024 silam.

Jumlah tersebut, mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat di angka 240.674 pelancong.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, mengatakan, 277.966 pergerakan itu terdiri dari 268.690 wisatawan nusantara dan 9.306 wisatawan mancanegara.

Baca juga: Pemda DIY Dukung Penuh Kampanye Anti Korupsi

Meski demikian, di tengah pergeseran dari quantity menuju quality tourism, ia menyebut, angka pergerakan wisatawan bukan satu-satunya tolok ukur kesuksesan.

"Quality tourism ukurannya bukan sekadar jumlah. Tapi, yang dihitung adalah length of stay dan spending money wisatawan," katanya, Jumat (19/4/24).

Oleh sebab itu, Singgih pun bisa bernafas lega, karena tingkat belanja wisatawan di Kota Yogya selama libur lebaran lalu mengalami lonjakan.

Untuk wisatawan lokal, rata-rata menggelontorkan uang hingga Rp2.183.249 per kunjungan, sementara pelancong asing mencapai Rp5,1 juta.

"Ini terjadi peningkatan dibanding tahun lalu, meski tidak terlalu signifikan. Tahun lalu sekitar Rp2.096.000. Ini menujukkan daya beli wisatawan di Kota Yogya sudah meningkat," tandasnya.

Hanya saja, length ot stay atau lama tinggal turis mengalami penurunan di angka 1,8 hari, sedangkan tahun sebelumnya menyentuh 2,1 hari.

Namun, ia mengatakan, fenomena tersebut sedikit banyak disebabkan oleh kemudahan akses para pelancong untuk berpindah-pindah tempat.

"Lama tinggal ini berkaitan dengan aksesibilitas yang jauh lebih mudah. Jadi, pergerakan wisatawan otomatis semakin dinamis," ujarnya.

"Itu yang membuat (antar daerah dan destinasi) saling terkait. Karena ada kemudahan jalan tol dan jalan-jalan alternatif," urai Singgih.

Alhasil, ia meyakini, Kota Yogya sejauh ini berada di jalur yang tepat untuk mewujudukan sebuah iklim pariwisata yang berkualitas.

Ditambah lagi, selama libur lebaran lalu, aduan soal perparkiran, harga yang tidak sesuai, serta kemacetan lalu lintas, cenderung sangat minim.

"Ini bukti persiapan Pemkot dan stakeholder cukup matang dan diikuti perilaku para pemidik dan wisatawan yang bisa mengikuti ritme Kota Yogya," pungkasnya. (aka)