Warga Juwiring Klaten Hanyut Terbawa Arus Sungai Bengawan Solo saat Bersihkan Sampah

Pria bernama Tomi Ade Pramuda (30) itu diduga terseret arus aliran Sungai Bengawan Solo saat membersihkan sampah yang tersangkut semak-semak

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
IST/ Humas Polres Klaten
Sejumlah relawan, petugas Tim Sar Klaten, dan warga tampak berkumpul di Jembatan Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, lokasi seorang warga Kecamatan Juwiring dilaporkan hilang terbawa arus Sungai Bengawan Solo pada Selasa (16/4/2024). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Seorang pria warga Desa Tlogorandu, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dikabarkan hilang terbawa arus Sungai Bengawan Solo di Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, pada Selasa (16/4/2024). 

Pria bernama Tomi Ade Pramuda (30) itu diduga terseret arus aliran Sungai Bengawan Solo saat membersihkan sampah yang tersangkut semak-semak di bawah Jembatan Sidowarno. 

Kasi Humas Polres Klaten, AKP Abdillah, membenarkan adanya peristiwa laka (kecelakaan) sungai tersebut.

Dikatakan, peristiwa nahas itu terjadi pada Selasa (16/4/2024) sekitar pukul 11.00 WIB. 

"Benar ada laporan warga Juwiring hanyut terbawa arus Sungai Bengawan Solo di Desa Sidowarno saat membuang sampah. Diketahui sekitar pukul 11.00 WIB," ucapnya, Selasa (16/4/2024) malam.

AKP Abdillah menuturkan, kronologis kejadian bermula saat korban mengajak kakaknya ke Sungai Bengawan Solo karena sampah yang dibuang sehari sebelumnya (15/4/2024), tersangkut  semak-semak di bawah Jembatan Sidowarno. 

Saat itu kakak korban sudah mengingatkan sang adik untuk membiarkan keberadaan sampah itu.

Namun sang adik (korban) tetap bersikukuh ingin membersihkan sampah yang tersangkut semak-semak di bawah Jembatan Sidowarno.

Akhirnya, kakak beradik itu datang ke aliran Sungai Bengawan Solo di bawah Jembatan Sidowarno sekitar pukul 10.00 WIB.

Kemudian, korban turun ke sungai di sisi selatan jembatan menuju sampah yang tersangkut. 

"Kala itu, kakak korban sudah mengingatkan bahwa aliran sungai deras dan menyarankan untuk datang esok hari. Akan tetapi korban menjawab bahwa dia bisa berenang. Sehingga kakak korban ikut turun dan menunggu di tepi sungai," jelasnya.

Tak berapa lama usai sampah-sampah terdorong ke tengah sungai, kakak korban melihat adiknya berenang ke tepi menuju arah utara sambil mengikuti arus air sungai.

Nahas, di tengah proses itu korban terlihat sempat melambaikan tangan sebelum hilang hanyut terseret arus sungai.

"Saat ini korban masih belum ditemukan karena terkendala arus sungai yang deras dan gelap. Tim SAR Kabupaten Klaten telah melaksanakan susur sungai di sekitar titik hilang," katanya.

Adapun dalam operasi pencarian korban, disebutkan Tim SAR Klaten juga berkoordinasi dengan Tim SAR Kabupaten Sukoharjo dan Sragen.

Yakni dengan berupaya memasang jaring di bawah Jembatan Bacem, Kabupaten Sukoharjo, dan Jembatan Gondang Rejo, Kabupaten Sragen. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved