Arus Balik via Tol Jogja-Solo Meningkat, Dilewati Lebih dari 38 Ribu Pemudik

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Arus balik via Tol Jogja-Solo semakin diminati para pemudik yang akan kembali ke domisili masing-masing setelah mudik ke kampung halaman.

Dari data yang diterima Tribun Jogja dari Polres Klaten, selama tiga hari dibuka fungsional, Tol Jogja-Solo dilewati 38.863 kendaraan sejak Jumat (12/4/2024) hingga hari ini, Minggu (14/4/2024).

Data diambil dari Traffic Accounting Operasi Ketupat Candi (OKC) 2024 mulai dari pukul 06:00-17:00 WIB.

Baca juga: Program S3 PPI UMY Terakreditasi Unggul, Animo Pendaftar Tinggi karena Sistem Interdisiplin

Sejak dibuka untuk arus balik, ada tiga exit tol yang dibuka untuk melayani para pemudik. Tiga exit tol itu adalah Exit Tol Karanganom, Exit Tol Ngawen dan Exit Tol Karangnongko.

Alasan pembukaan Exit Tol Karangnongko diantaranya karena jalur di Exit Tol Ngawen sudah padat.

“Di hari pertama arus balik, 12 April 2024, ada 10.073 kendaraan yang masuk dari tiga exit tol di Klaten. Kemudian, hari kedua ada 13.373 kendaraan dan hari ketiga ini ada 15.237 kendaraan,” ungkap Kasi Humas Polres Klaten, AKP Abdillah, Minggu (14/4/2024).

Dia mengatakan, jalur Tol Jogja-Solo itu masih dibuka hingga besok mulai pukul 06:00-17:00 WIB, Senin (15/4/2024). Setelahnya, jalan tol akan kembali ditutup dan diselesaikan.

Berbeda dengan arus mudik dimana pemudik banyak yang keluar dari Exit Tol Ngawen, di arus balik, Exit Tol Karanganom justru menjadi pintu masuk favorit pengendara.

Di hari pertama, ada 5.670 kendaraan masuk via Exit Tol Karanganom. Angka ini lebih tinggi daripada exit tol lain.

Sementara, di hari kedua, angka pengendara yang masuk lewat Exit Tol Karanganom juga meningkat, mencapai 6.542 kendaraan. Di hari ketiga, angka mencapai 8.358 kendaraan.

Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ), Rudy Hardiansyah berharap JMJ berharap dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat di Lebaran 2024 ini.

Hal ini karena jalur fungsional dapat menjadi jalur alternatif untuk menghindari kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi di Tugu Kartasura Delanggu dan Jalan Raya Jogja-Solo.

“Dengan melewati jalur fungsional ini, masyarakat tidak perlu melewati 15 titik lampu alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) serta waktu perjalanan dari Klaten menuju Gerbang Tol (GT) Colomadu hanya 25 menit jika dibandingkan dengan jalan nasional,” tutur dia.

Melihat antusiasme masyarakat selama enam hari pengoperasian jalur fungsional Jalan Tol Jogja-Solo beberapa waktu lalu, arus lalu lintas lancar, aman dan terkendali, Rudy optimistis jalan tol fungsional ini juga dapat mendukung arus balik para pemudik atau wisatawan yang ingin kembali ke kota asalnya masing-masing. (ard)