Viral Medsos

Mengenal Mbah Benu, Pimpinan Jemaah Aolia di Panggang Gunungkidul

Mengenal sosok Mbah Benu, pimpinan Jemaah Aolia Gunungkidul yang viral karena puasa dan Lebaran lebih dulu.

|
KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
Mbah Benu atau KH. Ibnu Hajar, pimpinan jemaah Masjid Aolia, Panggang, Gunungkidul 

Silakan klik DI SINI untuk melihat titik lokasi Masjid Aolia via Google Maps.

Masjid yang didirikan Mbah Benu bersama masyarakat memiliki ornamen klasik, membuatnya seolah-olah sudah ada sejak tahun 1800-an 1800an.

Bentuk kubah Masjid Aolia sangat khas, mirip kuali (priuk) terbalik. 

Variasi jendela bentuk lingkaran dengan diameter 90 sentimeter (cm) membuat Masjid Aolia Gunungkidul terasa sejuk. 

Sebagian besar jendela masjid dihiasi ornamen kaligrafi warna kuning dan hijau, membuat grafis tampak kontras. 

Masjid Aolia atau Masjid Aoliya, tempat beribadah Jemaah Aolia, Desa Giriharjo, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, DIY.
Masjid Aolia atau Masjid Aoliya, tempat beribadah Jemaah Aolia, Desa Giriharjo, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, DIY. (Tangkapan Layar Google Maps | Foto oleh akun "Ali Santoso")

Di sebelah barat pengimaman masjid terdapat replika nisan sebagai pengingat kematian.

Kemudian, di dalam masjid terdapat cermin yang cukup besar tergantung di dinding. 

Cermin tersebut berjumlah sekitar 9 buah yang dipasang mengelilingi ruangan masjid.

Menurut Mbah Benu, cermin tersebut merupakan media untuk berhias, koreksi diri, dan sebagai pelajaran.

Foto bagian dalam Masjid Aolia atau Masjid Aoliya di Panggang, Gunungkidul, tempat beribadah Jemaah Aolia
Foto bagian dalam Masjid Aolia atau Masjid Aoliya di Panggang, Gunungkidul, tempat beribadah Jemaah Aolia (Tangkapan Layar Google Maps | Foto oleh akun "Dita Kusuma")

Sebagai informasi, pembangunan masjid berlangsung selama berbulan-bulan, dilaksanakan mulai pukul 07:00 sampai subuh.

Prinsip yang dipegang teguh oleh kiai dan jemaah Masjid Aolia adalah tidak meminta sumbangan pada siapapun. 

Namun, bukan berarti jemaah dan kiai punya cadangan keuangan yang cukup, mereka mengandalkan kerja keras dan semangat atas dasar sukarela dari jemaah.

Untuk diketahui, sebagian besar Jemaah Aolia berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. 

Dua tahun kemudian, yaitu pada 12 Agustus 1986, Masjid Aolia selesai dibangun.

Masjid diresmikan dengan cara nyentrik selama 3 hari 3 malam. Tribunjogja.com/ANR)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved