Viral Medsos

Mengenal Mbah Benu, Pimpinan Jemaah Aolia di Panggang Gunungkidul

Mengenal sosok Mbah Benu, pimpinan Jemaah Aolia Gunungkidul yang viral karena puasa dan Lebaran lebih dulu.

|
KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
Mbah Benu atau KH. Ibnu Hajar, pimpinan jemaah Masjid Aolia, Panggang, Gunungkidul 

Mbah Benu merupakan anak dari Kiai Sholeh bin KH. Abdul Ghani bin Kyai Yunus.

Ia merupakan seorang pria berdarah biru. Kakek-kakeknya, yaitu Raden Gagak Prenolo III, Raden Gagak Prenolo II dan Raden Gagak Prenolo I, dimakamkan di Makam Gede daerah Cangkrep Purworejo. 

Sementar itu, ibu dari Mbah Benu adalah Rr. Shofiyah binti Kiai R. Ibnu Sabar Pekalongan.

Mbah Benu lahir di Pekalongan, namun besar di daerah Solotiang, Maron, Purworejo. 

Ayah Mbah Benu adalah lulusan pesantren besar di Jawa dan Madura, seperti Krapyak, Termas, Lirboyo, Madura, bahkan merupakan salah satu murid Mbah Kholil Bangkalan, Madura. 

Setelah lulus SMA, Mbah Benu meneruskan pendidikan di Fakultas Kedokteran (FK)  Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. 

Namun, Mbah Benu drop out (DO) dari FK UGM pada semester akhir pendidikannya.

Setelah DO dari UGM, Mbah Benu menetap di Desa Giriharjo, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul. Ia menetap di sana sejak 27 Juli 1972.

Kala itu, Mbah Benu memutuskan untuk menetap di Gunungkidul untuk mengikuti calon istrinya yang waktu itu bertugas sebagai bidan di Kapanewon Panggang.

Menurut cerita Mbah Benu, ia menempuh perjalanan 4 jam berjalan kaki dari Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, menuju ke Gunungkidul.

Selama hidup di Gunungkidul, Mbah Benu merasakan kerasnya alam, kekurangan air, susah mendapat bahan makanan, dan menghadapi masyarakat yang awam dengan ajaran Islam.

Pada 2002, Mbah Benu pernah menjuarai lomba pelestarian lingkungan tingkat Provinsi DIY bahkan nasional.

Mbah Benu dianggap sebagai sesepuh di daerah Panggang, Gunungkidul.

Tahun 1984-1986 Pembangunan Masjid Aolia di Panggang Gunungkidul

Masjid Aolia atau Masjid Aoliya, tempat beribadah Jemaah Aolia, Desa Giriharjo, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, DIY.
Masjid Aolia atau Masjid Aoliya, tempat beribadah Jemaah Aolia, Desa Giriharjo, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, DIY. (Tangkapan Layar Google Maps | Foto oleh akun "Kisah Alam")

Pada 1984, sekira 12 tahun setelah Mbah Benu tinggal di Gunungkidul, ia bersama masyarakat sekitar mendirikan Masjid Aolia atau Masjid Aoliya.

Masjid ini berdiri di sisi pertigaan Desa Giriharjo, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, di seberang jalan yang menuju arah Parangtritis.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved