Paskah 2024
RENUNGAN Jumat Agung Paskah 2024 Kisah Sengsara Yesus Kristus: Bacaan I, Bacaan II, Bacaan Injil
Berikut renungan bacaan Injil tentang Kisah Sengsara Yesus Kristus untuk perayaan hari Jumat Agung, Jumat 29 Maret 2024.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Alifia Nuralita Rezqiana
Maka mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya dan tentang ajaran-Nya. Jawab Yesus kepadanya, “Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. Mengapa engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka yang telah mendengar apa yang Ku katakan kepada mereka. Sungguh, mereka tahu apa yang telah Aku katakan.”
Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ menampar muka-Nya sambil berkata, “Begitukah jawab-Mu kepada Imam Besar?” Jawab Yesus kepadanya, “Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?” Maka Hanas mengirim Yesus terbelenggu kepada Kayafas, Imam Besar itu.
Simon Petrus masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya, “Bukankah engkau juga seorang murid-Nya?” Petrus menyangkal dengan berkata, “Bukan!”
Kata seorang hamba Imam Besar, yang juga keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus, “Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Yesus?” Dan Petrus pun menyangkal lagi. Ketika itu berkokoklah ayam.
Bagian II - Bacaan Kisah Sengsara Kristus - Yoh. 18:28-40; 19:1-5
Lalu mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah.
Sebab itu, Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata, “Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?” Jawab mereka kepadanya, “Jikalau Ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!” Kata Pilatus kepada mereka, “Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu.” Kata orang-orang Yahudi itu, “Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang.”
Demikian hendaknya supaya genaplah firman Yesus yang dikatakanNya untuk menyatakan bagaimana Ia akan mati.
Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya, “Engkau inikah raja orang Yahudi?”
Jawab Yesus, “Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?”
Kata Pilatus, “Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku. Apakah yang telah Engkau perbuat?”
Jawab Yesus, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini! Jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi. Akan tetapi, Kerajaan-Ku bukan dari sini!”
Maka kata Pilatus kepada-Nya, “Jadi Engkau adalah raja?”
Jawab Yesus, “Engkau mengatakan bahwa Aku adalah raja! Untuk itulah Aku lahir, dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”
Kata Pilatus kepada-Nya, “Apakah kebenaran itu?”
Sesudah mengatakan demikian, Pilatus keluar lagi mendapatkan orang-orang Yahudi, dan berkata kepada mereka, “Aku tidak mendapatkan kesalahan apa pun padaNya. Tetapi kamu punya kebiasaan bahwa pada hari Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi bagimu?”
Mereka berteriak, “Jangan dia, melainkan Barabas!” Barabas adalah seorang penyamun*. (*Penyamun = orang yang menyamun, perampok, perampas).
Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri, dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan jubah ungu pada-Nya, dan sambil maju ke depan mereka berkata, “Salam, hai raja orang Yahudi!”
Lalu mereka menampar muka-Nya. Pilatus keluar lagi dan berkata kepada mereka, “Lihatlah, aku membawa Dia keluar kepada kamu, supaya kamu tahu bahwa aku tidak menemukan kesalahan apa pun pada-Nya.”
Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka, “Lihatlah manusia itu!”
Bagian III - Bacaan Kisah Sengsara Kristus - Yoh. 19: 6-17
Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Dia, berteriaklah mereka, “Salibkan Dia! Salibkan Dia!” Kata Pilatus kepada mereka, “Ambil Dia dan salibkanlah Dia! Sebab aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.”
Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya, “Kami mempunyai hukum, dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah.”
Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, bertambah takutlah ia. Lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan, dan berkata kepada Yesus, “Dari manakah asal-Mu?” Tetapi Yesus tidak memberi jawaban kepadanya.
Maka kata Pilatus kepada-Nya, “Tidakkah Engkau mau berbicara denganku? Tidakkah Engkau tahu bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau?”
Yesus menjawab, “Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu, dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya.”
Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak, “Jikalau engkau membebaskan orang ini, engkau bukan sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar.”
Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus ke luar, dan ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani: Gabata.
Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu, “Inilah rajamu!”
Maka berteriaklah mereka, “Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!”
Kata Pilatus kepada mereka, “Haruskah aku menyalibkan rajamu?”
Jawab imam-imam kepala, “Kami tidak mempunyai raja selain Kaisar!”
Akhirnya, Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan.
Mereka menerima Yesus.
Sambil memikul salib-Nya, Ia pergi ke luar, ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota.
Bagian IV: Bacaan Kisah Sengsara Kristus - Yoh. 19:18-42
Dan di situ Ia mereka salibkan. Bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah mereka. Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: “Yesus, Orang Nazaret, Raja Orang Yahudi.”
Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota, dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, Latin, dan Yunani.
Maka kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus, “Jangan engkau menulis ‘Raja orang Yahudi’, tetapi tulislah bahwa ‘Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi.”
Jawab Pilatus, “Apa yang kutulis, tetap tertulis!”
Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya, lalu membaginya menjadi empat bagian, untuk tiap-tiap prajurit satu bagian dan jubah-Nya juga mereka ambil.
Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain, “Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya.”
Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: “Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubah-Ku.’ Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.
Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria istri Kleopas, dan Maria Magdalena.
Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibuNya, “Ibu, inilah anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid itu, “Inilah ibumu!”
Dan sejak saat itu, murid itu menerima Maria di dalam rumahnya.
Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia, supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: “Aku haus!”
Di situ ada suatu buli-buli bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam pada sebatang hisop, lalu mengunjukkan ke mulut Yesus.
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Yesus, “Sudah selesai!”
Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Karena hari itu hari persiapan, dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib – sebab Sabat itu adalah hari yang besar – maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan, dan mayat-mayatnya diturunkan.
Maka datanglah prajurit-prajurit, lalu mematahkan kaki orang yang pertama, dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya.
Namun demikian seorang dari prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri, yang memberi kesaksian ini, dan kesaksiannya benar. Dan ia pun tahu bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya.
Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: “Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan.” Ada pula nas lain yang mengatakan: “Mereka akan memandang kepada Dia, yang telah mereka tikam.”
Sesudah itu Yusuf dari Arimatea, ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi, meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu.
Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu. Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.
Mereka mengambil mayat Yesus, mengafani-Nya dengan kain lenan dan membubuhi-Nya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.
Di dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman, dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan Paskah orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.
Demikianlah Kisah Sengsara Tuhan kita.
Terpujilah Kristus.
Baca juga: Ucapan Jumat Agung Bahasa Inggris dan Artinya: Have a Blessed Good Friday, Happy Good Friday
Baca juga: Jadwal Misa Jumat Agung 2024 di Jogja: Gereja Kotabaru, Ganjuran, Kidul Loji, Wates, Wonosari
Baca juga: JADWAL MISA Malam Paskah 30 Maret 2024 Gereja Katolik Jogja: Kotabaru Kumetiran Ganjuran Kidul Loji
Selamat merayakan hari Jumat Agung. Selamat beribadah Jumat Agung. Semoga damai beserta Anda dan keluarga. (Tribunjogja.com/ANR)
27 UCAPAN Selamat Paskah 2024 Bahasa Jawa, Cocok Dikirimkan ke Calon Mertua, Sopan dan Berkesan |
![]() |
---|
80 UCAPAN Selamat Paskah Bahasa Inggris 2024 dan Terjemahannya, Happy Easter to all of us! |
![]() |
---|
Renungan Malam Paskah 2024: Kisah Penciptaan Langit dan Bumi, Nabi Musa, Kebangkitan Yesus Kristus |
![]() |
---|
Renungan Hari Raya Paskah Minggu 31 Maret 2024: Kebangkitan Yesus Kristus dan Pembaruan Janji Baptis |
![]() |
---|
42 Ucapan Jumat Agung Bahasa Inggris dan Artinya: Have a Blessed Good Friday, Happy Good Friday |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.