Berita Sleman Hari Ini
Ketersediaan Beras di Sleman Surplus 4.600 Ton di Akhir Februari
Lahan pertanian padi di Kabupaten Sleman sejak Februari hingga pertengahan Maret ini mulai memasuki masa panen.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Lahan pertanian padi di Kabupaten Sleman sejak Februari hingga pertengahan Maret ini mulai memasuki masa panen.
Masa panen diperkirakan akan terus bergulir hingga puncaknya, panen raya padi, terjadi di bulan April mendatang.
Hasil panen ini membuat pasokan beras di pasar terus berjalan.
Pemkab Sleman pun mencatat, di akhir Februari, ketersediaan beras di Bumi Sembada telah mengalami surplus 4.600 ton.
"Alhamdulillah ketersediaan beras di akhir Februari lalu telah surplus lebih dari 4.600 ton. Semoga angka ini dapat terus meningkat dan diiringi dengan peningkatan kualitas komoditas panen di masa mendatang," kata Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, dalam sambutannya di acara panen padi hasil budidaya tanaman sehat di Bulak Sindumartani, Ngemplak, Sleman , Jumat (22/3/2024).
Ketersediaan beras di Kabupaten Sleman di bulan Januari 10.402.896 kilogram, sedangkan di bulan Februari meningkat menjadi 12.100.236 kilogram.
Baca juga: Harga Beras di DIY Masih Tinggi, Disperindag DIY Sebut Imbas Banjir Demak-Kudus
Adapun kebutuhan masyarakat 7.485.477 kilogram, yang berarti di periode bulan Februari mengalami surplus 4.600 ton.
Kustini mengatakan, panen raya padi di Sindumartani menjadi kabar baik untuk kembali menstabilkan suplai bahan pokok yang sempat mengalami penurunan drastis akibat musim kemarau berkepanjangan beberapa waktu lalu.
Ia berharap dengan panen raya ini stock bahan pokok di pasaran semakin stabil sehingga masyarakat tetap dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Disamping itu, keberhasilan panen raya budidaya tanaman sehat di Sindumartani juga diharapkan dapat memotivasi kelompok tani lain dalam memproduksi padi secara maksimal.
Terlebih sebentar lagi memasuki masa libur Hari Raya dengan tingkat konsumsi yang meningkat.
"Momen ini saya harap dapat memberikan keuntungan optimal bagi petani sekaligus memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya," ujar dia.
Upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Sleman dilakukan secara berkesinambungan.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Setda Sleman , Haris Martapa mengatakan, melalui tim pengendalian inflasi daerah (TPID) ada 7 kegiatan dalam upaya menstabilkan harga dan pasokan menjelang Idulfitri 2024 di Kabupaten Sleman .
Di antaranya, kegiatan pasar sembako murah ramadan berkah; pemantauan pasokan beras di Gapoktan; operasi pasar komoditas beras dan telur ayam; pemantauan harga dan panen raya padi.
Menurut dia, panen padi terus bergulir bahkan di bulan April, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan akan melakukan panen padi seluas 7 ribu hektar.
"Panen tersebut nanti akan menghasilkan kurang lebih 42 ribu ton beras," kata dia.( Tribunjogja.com )
| Puting Beliung Melanda Condongcatur Sleman, Sejumlah Rumah Warga Rusak |
|
|---|
| Keterangan Polisi soal Kecelakaan Beruntun di Sleman Hari Ini, Kerugian Ditaksir Rp 155 Juta |
|
|---|
| CERITA Fajarwati yang Kelak Tidak Akan Tidur di Bekas Kandang Sapi Lagi |
|
|---|
| Sambut Natal, 20 Gereja di Sleman Jadi Prioritas Pengamanan Polisi |
|
|---|
| Ibu-ibu di Yogyakarta Diajak Cerdas Kelola Keuangan dan Emosional |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.