Mengolah Sapi Diduga Terpapar Antraks, Satu Keluarga di Klaten Dipantau

Sebaran daging sapi yang diduga terpapar antraks dari Dusun Kalinongko Kidul, Desa Gayamharjo, Prambanan, Sleman ternyata juga dibagikan ke warga

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA/Ardhike Indah
Penampakan sapi yang sudah divaksinasi antraks di kandang komunal Dadimulyo, Dusun Jatimulyo, Desa Katekan, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Kamis (14/3/2024) 

Sehari setelahnya dilakukan investigasi sekaligus Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) kepada masyarakat di Kalinongko Kidul bersama tim Puskemas Prambanan dan Dinas Kesehatan.

Hasil investigasi, didapati ada 8 ekor kambing dan 1 sapi yang mati dalam rentang waktu 14 Januari hingga 2 Maret 2024.

Ternak mati tersebut, ada yang dikubur, dibuang ke sungai, dan ada pula yang disembelih. Semua kejadian ternak mati ini tidak ada yang dilaporkan kepada petugas.

Tanggal 8 Maret, uji sampel darah di lokasi ternak mati di Kayoman, Gunungkidul yang berbatasan dengan Kalinongko Kidul dinyatakan positif antraks.

Di hari yang sama, Tim BBvet Wates juga mengambil sampel tanah di Kalinongko Kidul pada lokasi penyembelihan dan pengulitan ternak sakit yang dipotong.

Hasil pengujian sampel tanah keluar pada tanggal 13 Maret. "Sampel tanah telah diperiksa Bbvet dan hasilnya dinyatakan positif," kata Suparmono.

Rapat koordinasi lintas sektoral tentang pengendalian antraks telah dilakukan di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY.

Melibatkan kabupaten/kota se- DIY, termasuk Kabupaten Klaten, BBvet Wates, BPBD DIY, FKH UGM, dan Dinas Kesehatan DIY.

Pihaknya sejauh ini juga terus berupaya untuk memastikan tidak ada lagi tambahan kasus ternak mati ataupun sakit di Kalinongko Kidul dan sekitarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sleman, dr Cahya Purnama mengatakan, hingga saat ini masih menunggu keluarnya hasil uji sampel serum terhadap 26 warga Kalinongko Kidul. Termasuk 1 swab scar atau kulit.

Mereka yang diduga bergejala dilakukan pengujian untuk memberikan kepastian ada tidaknya penularan antraks. Namun sampel yang diambil sejak 8 Maret lalu hasilnya belum keluar.

“Tadi juga baru kontak dengan BBTKLPP," katanya.

Waspada tinggi

Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo meningkatkan kewaspadaan seusai temuan kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul baru-baru ini.

Sejumlah kebijakan pun dilakukan sebagai antisipasi. Kepala DPP Kulon Progo, Drajat Purbadi mengungkapkan jika potensi ternak dari luar yang masuk ke wilayahnya terbilang kecil.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved