Dua Bule Asal Belanda dan Australia Tewas Tertimpa Longsor di Tabanan

Bencana tanah longsor menewaskan dua turis asing yang tengah menginap di Vila Yeh Baat di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Polsek Penebel
Petugas saat mengevakuasi jasad wisatawan asing yang tewas tertimbun longsor di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, Kamis (14/3/2024). 

Setelah diizinkan menginap, kedua korban langsung masuk ke dalam kamar.

Namun memasuki dini hari, tepatnya pukul 04.00 Wita, tiba-tiba tanah di samping kamar kedua korban longsor dan material longsoran menimpa korban yang tengah tertidur lelap.

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, Nyoman Srinada Giri mengatakan longsoran itu diperkirakan memiliki ketinggian 30 meter dengan lebar 20 meter.

Pada pukul 07.30 Wita, pihaknya mendapat laporan ada korban meninggal dunia dan langsung menerjunkan tim melakukan evakuasi.

“Evakuasi tidak lama. Kurang lebih satu jam. Tidak sulit menemukan korban. Kalau kejadian diperkirakan jam 4 subuh. Dugaan karena luapan air yang merongrong tanah yang ada di bawah. Luapan air PAM, tepatnya,” bebernya.

Saat ditemukan, keduanya dalam kondisi tanpa busana. Namun pihak kepolisian masih belum bisa memastikan kedua korban pasangan suami istri atau pasangan kekasih.

"Itu yang kami belum tahu. Dan, saat ditemukan dalam telanjang," kata Kapolsek Penebel AKP I Gusti Kade Alit Mudiarsa, Kamis (14/3/2024).

Ia menduga vila tempat kedua korban menginap tergerus tanah longsor karena di atasnya terdapat saluran irigasi.

"Di atas vila itu ada saluran irigasi mungkin saluran itu ada bocor atau bagaimana dan sudah lama akhirnya kemarin puncaknya, tergeruslah," ujarnya.

Menurutnya saat longsor terjadi, cuaca sedang tidak dalam kondisi hujan, hanya saja angin bertiup kencang.

Sementara material bangunan vila yang digunakan menginap terbuat dari bambu.

"Sebenarnya sudah tidak diizinkan menginap, karena pada saat malam itu sekitar jam 20.00 itu listrik sedang padam dan ada angin kencang. Tapi (korban) sudah mondar-mandir," ujarnya.

"Tetapi selang beberapa menit datang lagi memastikan bahwa dia langsung check in dan karena listrik mati belum bisa diregistrasi makannya identitasnya tidak diketahui atau tidak dicatat," ujarnya.

"Mereka ditemukan dalam posisi tertidur,” tambah dia.

Setelah berhasil dievakuasi, kedua korban langsung dibawa ke RSUP Prof DR dr IGNG Ngoerah atau RSUP Sanglah Denpasar. (*)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved