4 Kecamatan di Magelang Berstatus Endemik DBD

Puluhan kasus DBD mayoritas tersebar di empat kecamatan di Magelang yakni Muntilan, Mungkid, Secang, dan Mertoyudan.

Shutterstock
Ilustrasi DBD 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magelang menemukan 83 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di awal tahun 2024 ini, tepatnya sepanjang periode Januari hingga Februari.

Puluhan kasus tersebut mayoritas tersebar di empat kecamatan yakni Muntilan, Mungkid, Secang, dan Mertoyudan.

Keempat wilayah itu kini berstatus endemik DBD karena tingginya angka penularan.

“Empat kecamatan itu dekat dengan perkotaan. Kemudian mobilitas penduduk tinggi, padat penduduk, dan lingkungan kumuh sehingga sangat potensi untuk penularan,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Magelang, Budi Suprastowo pada Jumat (15/3/2024).

Temuan kasus DBD di Magelang tersebut tergolong tinggi. 

Karena hampir mendekati temuan kasus DBD pada 2023 lalu berjumlah 142 kasus.

Di tahun tersebut dilaporkan ada dua pasien DBD yang meninggal dunia.

Sementara di 2024 ini masih nihil kasus kematian.

“Tahun ini tidak ada kematian. DBD dilaporkan dari berbagai macam usia di hampir seluruh kecamatan," katanya.

Menurutnya, kenaikan kasus DBD turut dipengaruhi perubahan cuaca akibat fenomena El Nino yang membawa udara kering dan La Nina yang bersifat basah.

Menghadapi pergantian musim, banyak orang cenderung mudah terserang penyakit.

Salah satu penyakit yang sering dijumpai adalah DBD.

Banyaknya genangan air di musim hujan serta penampungan air menjadi tempat nyaman bagi nyamuk aedes aegypti berkembang biak.

Guna mengantisipasi penularan, warga diimbau menggencarkan gerakan 3M yakni menguras tempat penampungan air dan menutup tempat-tempat penampungan air.

Kemudian juga mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk.

Selain itu, warga diminta untuk segera melapor jika mengalami atau ada keluarga yang bergejala penyekit DBD.

"Gejala itu ditandai dengan di antaranya, nyeri kepala, nyeri otot dan tulang, ruam kulit atau nyeri belakang bola mata," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved