Panduan Waktu Minum Air untuk Mencegah Dehidrasi Selama Puasa

TRIBUNJOGJA.COM - Puasa dapat menyebabkan dehidrasi karena seseorang tidak dapat minum air selama terbit fajar hingga terbenam matahari.

Selama puasa, tubuh akan mengalami dehidrasi dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk sakit kepala, lemah, kebingungan, penurunan konsentrasi, serta masalah ginjal dan pencernaan.

Berikut adalah beberapa faktor yang berkontribusi terhadap dehidrasi saat berpuasa:

1. Kurangnya asupan cairan

Karena tidak diperbolehkan minum air atau cairan lainnya selama periode puasa, maka asupan cairan menjadi terbatas, yang bisa menyebabkan dehidrasi.


2. Kehilangan cairan melalui proses metabolisme

Selama puasa, tubuh terus melakukan proses metabolisme untuk mendapatkan energi. Proses ini dapat menghasilkan panas dan meningkatkan laju pengeluaran cairan melalui pernapasan dan keringat.


3. Kurangnya elektrolit

Selama puasa, tidak hanya air yang hilang, tetapi juga elektrolit penting seperti natrium, kalium, dan klorida. Kehilangan elektrolit ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan.


Baca juga: 7 Tips Mencegah Maag Kambuh Saat Puasa

Minum 8 Gelas Perhari

Agar puasa dapat berjalan tanpa hambatan, penting untuk memastikan bahwa Anda mengonsumsi jumlah cairan yang cukup saat berbuka puasa dan sahur untuk mencegah dehidrasi.

Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung air, serta minum air putih dalam jumlah yang mencukupi saat berbuka dan sahur, dapat membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh selama bulan puasa.

Dilansir dari laman Hello Sehat Kemenkes RI, penting bagi kita untuk kembali memenuhi kebutuhan cairan tubuh atau terhidrasi dengan minum air putih 8 gelas dalam sehari pada saat berbuka puasa maupun saat santap sahur.

Sehingga, tubuh kita akan tetap berenergi selama puasa, serta dapat beraktivitas dan beribadah dengan lancar.