Tim SAR Gabungan Perbaiki Kapal Nelayan yang Rusak di Tengah Perairan Pantai Congot Kulon Progo

Kapal nelayan asal Cilacap mengalami kerusakan mesin di perairan Congot Kulon Progo

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUN JOGJA/Humas Basarnas Yogyakarta
Anggota Tim SAR Gabungan saat mendatangi kapal nelayan yang sempat mengalami mati mesin di perairan Pantai Congot, Kulon Progo, Minggu (10/03/2024) pagi tadi. Mesin kapal berhasil diperbaiki dan seluruh penumpangnya selamat. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Sebuah kapal nelayan dengan berat sekitar 10 ton mengalami mati mesin di tengah perairan Pantai Congot, Kapanewon Temon, Kulon Progo pada Minggu (10/03/2024). Beruntung kapal tersebut bisa diselamatkan.

Kepala Kantor Basarnas Yogyakarta, Kamal Riswandi mengatakan peristiwa ini dilaporkan sekitar pukul 05.50 WIB pagi tadi oleh pemilik kapal tersebut.

"Pemiliknya melaporkan bahwa kapal mengalami mati mesin dan tali jangkar putus," jelas Kamal lewat keterangannya.

Menurut laporan yang didapat, kapal tersebut berada sekitar 1,74 mil laut dari muara Sungai Bogowonto, Temon. Kapal tersebut sedang dalam perjalanan dari perairan DIY menuju Cilacap, Jawa Tengah.

Setelah mendapat laporan, Kamal mengatakan pihaknya langsung menerjunkan Tim SAR Gabungan untuk membantu penanganan. Tim ini termasuk anggota POLRI, TNI, hingga nelayan setempat.

Baca juga: Bencana Hidrometeorologi Terjang Gunungkidul, 18 Rumah Rusak

"Adapun Tim SAR Gabungan berangkat menuju kapal tersebut dengan menggunakan perahu jukung milik nelayan di Congot," ujarnya.

Setibanya di kapal yang dilaporkan, Tim SAR Gabungan berupaya memperbaiki mesin kapal tersebut. Perbaikan dilakukan dengan cara mengganti beberapa komponen yang rusak.

Beruntung, kapal nelayan tersebut akhirnya berhasil diperbaiki dan mesinnya bisa kembali menyala. Kapal pun kembali melanjutkan perjalanannya menuju Cilacap.

"Sementara Tim SAR Gabungan kembali ke daratan dan operasi ditutup," jelas Kamal.

Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto mengatakan pihaknya juga sempat mendata para penumpang di kapal tersebut. Total ada 7 orang penumpang yang seluruhnya merupakan Anak Buah Kapal (ABK).

Sebanyak 5 orang dari mereka berasal dari Pemalang, Jawa Tengah, sementara 2 lainnya berasal dari Cilacap. Adapun umur mereka berkisar antara 30 sampai 60 tahun.

"Seluruh ABK dalam kondisi selamat dan sehat sehingga bisa kembali melanjutkan perjalanan setelah kapal diperbaiki," jelas Pipit.(alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved