Berita DI Yogyakarta Hari Ini

Kirab Trunajaya Digelar Peringati Ulang Tahun Kenaikan Takhta Sri Sultan HB X dan GKR Hemas Ke-35

Kirab Trunajaya disemarakkan oleh penari Beksan Trunajaya dan Bregada Prajurit berkuda Keraton Yogyakarta.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Hanif Suryo
Memperingati tingalan jumenengan dalem atau hari ulang tahun ke-35 penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas dalam tahun masehi, digelar Kirab Trunajaya di sepanjang Jalan Malioboro hingga Kagungan Dalem Pagelaran Keraton Yogyakarta , Kamis (7/3/2024). 

Setiap tahapan dalam perayaan upacara adat mengajarkan untuk kehidupan yang lebih berkesadaran. Berbagai filosofi dari upacara adat di Keraton Yogyakarta sangat terkait dengan pemaknaan keselarasan alam, asal dan tujuan hidup, hingga kesatuan antara raja, rakyat, dan penciptanya. Tahapan demi tahapan dalam upacara adat dibangun dari beragam makna yang berkelindan. Tidak hanya aktivitas dalam upacara adat, perihal waktu upacara hingga ubarampe atau perlengkapan dan komponen dalam upacara adat pun mengandung maksud khusus.

Melalui gelaran pameran ini, Keraton Yogyakarta mengundang masyarakat untuk kembali menggali sejarah, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan Budaya Jawa, secara khusus keraton Yogyakarta.  Dengan konsep ingin menampilkan upacara adat yang ada di Keraton Yogyakarta dengan ruang informasi bagi pengunjung dalam membaca dan menafsirkan pelestarian budaya yang dikontekstualisasikan dengan potret hari ini.

Pahargyan pembukaan pameran akan dilaksanakan pada 8 Maret 2024 dengan menghadirkan pertunjukan Beksan Trunajaya pada pukul 18.00 (open gate) di Kagungan Dalem Pagelaran Keraton Yogyakarta.

Sementara untuk pameran dapat dikunjungi mulai 9 Maret 2024 hingga 28 Agustus 2024 setiap hari Selasa sampai dengan Minggu pukul 08.30-14.00 WIB di Kagungan Dalem Gedhong Sarangbaya, Kompleks Kedhaton Keraton Yogyakarta.

Pembukaan Pameran Abhimantrana dengan menampilkan Beksan Trunajaya bisa disaksikan langsung dengan pembelian tiket secara online maupun on the spot. Sedangkan Pameran Abhimantrana sendiri dapat dikunjungi sesuai jam operasional kunjungan wisata Keraton dengan HTM wisata Keraton yakni sebesar Rp 15.000 (domestik) dan Rp 20.000 (mancanegara).

International Symposium on Javanese Culture 2024

Tak hanya pameran, serangkaian agenda Mangayubagya Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan Hamengku Bawono X dan GKR Hemas dalam tahun masehi yang diperingati setiap tanggal 7 Maret, juga menghadirkan kembali Simposium Internasional Budaya Jawa.

Tahun ini, International Symposium on Javanese Culture 2024 yang digelar oleh Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat mengambil tema “Traditional Ceremonies in the Sultanate of Yogyakarta”, digelar selama 2 hari pada Sabtu-Minggu, 9-10 Maret 2024 di The Kasultanan Ballroom Royal Ambarrukmo Yogyakarta.

Dalam dua hari simposium, para panelis yang terpilih melalui mekanisme call for paper akan memaparkan hasil penelitiannya terkait tema yakni “Upacara Adat di Kesultanan Yogyakarta” dalam 4 sub-tema: sejarah dan politik; seni pertunjukan; daur hidup; dan sosial budaya. Pada pembukaan simposium di hari pertama (09/03) akan hadir pula Srimpi Wiraga Pariskara, Yasan Dalem Enggal (karya baru) Sri Sultan Hamengku Bawono Ka-10 yang akan tampil perdana pada acara tersebut.

"Tarian pembuka dalam simposium besok akan menjadi satu beksan (tarian) yang sangat istimewa, karena Srimpi Wiraga Pariskara ini merupakan karya tari srimpi pertama Ngarsa Dalem sejak beliau bertakhta. Banyak inovasi dan pembaruan yang akan hadir dalam tarian ini, jadi sangat sayang jika dilewatkan,” ungkap KPH Notonegoro, penghageng Kawedanan Kridhamardawa yang bertanggung jawab atas Srimpi Wiraga Pariskara yang menjadi tarian pembuka dalam acara International Symposium on Javanese Culture 2024.

Pembelian tiket untuk dua hari simposium sebenarnya telah ditutup pada 2 Maret 2024 lalu. Namun demikian, antusiasme yang luar biasa dari masyarakat ini membuat penjualan tiket untuk kategori online melalui Zoom Meeting kembali dibuka mulai 5 Maret 2024, dan akan ditutup pada Kamis, 7 Maret 2024 pukul 23.59 WIB. Pembagian kategori berdasarkan pada peserta dalam dan luar negeri, serta bundling 2 hari ataupun satuan per hari.

"Sebenarnya masa registrasi atau penjualan tiket sudah tutup Sabtu (02/03) kemarin ya. Tapi ternyata ini setelah ada konser Yogyakarta Royal Orchestra di Jakarta kemarin (Jumat-Sabtu, 01-02/03), kami dapat kabar banyak akademisi yang berminat untuk mendaftar, namun sudah tutup. Sementara kuota untuk hadir di lokasi atau onsite sudah penuh, jadi kami buka kembali kesempatan untuk online," ungkap GKR Hayu, penghageng Kawedanan Tandha Yekti sekaligus ketua panitia pelaksana International Symposium on Javanese Culture 2024: Traditional Ceremonies in The Sultanate of Yogyakarta.

Putri keempat Sultan yang akrab disapa Gusti Hayu ini mengungkap bahwa demi mempersiapkan segala sesuatunya dengan lebih maksimal, segala jenis penjualan tiket untuk simposium hanya dilayani secara online melalui laman symposium.kratonjogja.id. 

"Demi kenyamanan bersama, kami tidak melayani transaksi tiket on the spot di Royal Ambarrukmo pada hari H. Kami berterima kasih sekali atas antusiasme masyarakat untuk simposium tahun ini, dan semoga penambahan kuota untuk sesi daring dengan Zoom Meeting ini dapat memfasilitasi teman-teman yang belum sempat mendaftarkan diri sampai dengan tanggal 2 kemarin," pungkas Gusti Hayu. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved