Bitcoin Mencapai 64K Dolar untuk Pertama Kalinya Sejak November 2021

Harga bitcoin (BTC) untuk pertama kalinya BTC berada level tersebut sejak puncak pasar bullish terakhir pada November 2021.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Gaya Lufityanti
Ozan KOSE / AFP
Mata uang kripto Bitcoin 

Tribunjogja.com - Harga bitcoin (BTC) mencapai $64.000 pada hari Rabu (28/2/2024) untuk pertama kalinya BTC berada level tersebut sejak puncak pasar bullish terakhir pada November 2021.

Financial Expert Ajaib Kripto , Panji Yudha, menjelaskan, “Kenaikan Bitcoin ini sekaligus memperpanjang reli lebih dari 40 persen sepanjang Februari. Adapun, Ethereum (ETH) juga mengalami hal yang serupa dengan kenaikan mencapai 46 persen sepanjang Februari, mendekati harga $3.500  setelah menembus level $3,000 minggu lalu untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun.”

Kamis (29/2) pagi pukul 08.00 WIB BTC bertengger di level $61.250 naik sekitar 7,60 persen dalam 24 jam terakhir.

Sementara, Ethereum (ETH) juga mengalami kenaikan dalam periode yang sama sekitar 6,14 persen dan bertengger di $3.443.

Adapun, total kapitalisasi pasar Aset Kripto berada di level $2,218 Triliun, naik sebesar 6,75 persen dalam 24 jam terakhir.  

“Bitcoin saat ini hanya berjarak 9,6 persen dari  level tertinggi sepanjang masa  (ATH) di $69,045 yang pernah terjadi pada 10 November 2021. Sementara, Ethereum berjarak 30,8 persen dari harga tertinggi sepanjang masa nya di kisaran harga $4.878,” lanjut Panji.

Reli minggu ini bertepatan dengan arus masuk besar ke ETF spot yang diperdagangkan di AS, dengan dana baru menambahkan lebih dari 12,000 Bitcoin pada hari Selasa (27/2/2024)  setelah menambahkan sekitar 10,000 pada hari Senin (26/2/2024).

Baca juga: Bitcoin Berpotensi Kembali Menuju Level Harga Rp 1 Miliar, Bisakah Tercapai?

Kenaikan Bitcoin juga dilatarbelakangi menjelang peristiwa penting yang disebut sebagai halving bitcoin pada bulan April, peristiwa yang terjadi sekitar empat tahun sekali dan biasanya disertai dengan kenaikan yang kuat seiring dengan melambatnya penerbitan Bitcoin baru.

Lebih lanjut, Panji menjelaskan, “Bitcoin halving dimaksudkan untuk memastikan kelangkaan penerbitan BTC dari waktu ke waktu. Dengan semakin menipisnya BTC yang diterbitkan, harga Bitcoin telah melonjak dibandingkan halving sebelumnya yang terjadi pada tahun 2020, 2016, dan 2012.”

“Adapun Ethereum dan sebagian besar altcoin lainnya juga mengikuti jejak Bitcoin. Pergerakan Ethereum terjadi sekitar dua minggu sebelum peningkatan yang disebut Dencun, yang diharapkan membuat blockchain lebih murah dan lebih cepat serta juga akan berdampak positif ke sektor layer-2 seperti; Optimism (OP), Arbitrum (ARB), Polygon (MATIC),” terang Panji.

Selain peningkatan Dencun, sejak ETF Bitcoin spot disetujui pada Januari dan harga BTC naik setelahnya, banyak yang berspekulasi bahwa ETF Ethereum Spot menjadi yang berikutnya akan disetujui. 

Saat ini ETF Ethereum Spot masih dalam peninjauan dari SEC dan keputusan terdekat berada di sekitar bulan Mei 2024. 

Disisi lain, Memecoin juga mendapatkan angin segar berkat naiknya Bitcoin .

Dalam periode tujuh hari terakhir, hampir semua Memecoin di aplikasi Ajaib Kripto mengalami kenaikan seperti; Pepe (PEPE) melesat 175 persen, Floki (FLOKI) menguat 71,91 persen, Bonk (BONK) melonjak 68,56 persen dan Dogecoin yang saat ini masih menjadi memecoin dengan kapitalisasi pasar terbesar juga ikut menguat  32,34 persen.

“Keseluruhan pasar aset kripto telah terdampak positif berkat kenaikan harga BTC. Namun, meski demikian investor dan trader diharapkan dengan cermat mengikuti perkembangan pasar dan waspada jika terjadinya pembalikan trend yang secara tiba tiba. Adapun, melakukan diversifikasi ke altcoin juga dapat dimanfaatkan  dengan mempertimbangkan narasi kripto dan trend teknologi blockchain yang akan terjadi ke depan,”  tutup Panji. ( Tribunjogja.com )

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved