Caleg Gagal Pemilu 2024 Jadi Perhatian, 25 Puskesmas dan 13 RSUD Disiagakan

Menurutnya, caleg gagal dalam Pemilu 2024 dan mengalami gangguan kejiwaan akan ditangani di level faskes.

Editor: Joko Widiyarso
DOK. Humas Kemenkes
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan dokter Siti Nadia Tarmizi, M.Epid 

“Sekarang kita siapkan saat penyelenggaraan, setelah penyelenggaraan kita siapkan lagi jika ada orang-orang yang membutuhkan P3LP,” ucapnya.

Gangguan Jiwa Berat

Kepala Dinas Kesehatan DKI, Ani Ruspitawati menjelaskan, pihaknya sudah secara pro aktif menyiapkan para dokter dan psikolog serta psikiater di pos kesehatan untuk melakukan skrining jiwa.

Sebanyak 25 Puskesmas dan 13 RSUD disiagakan melayani gangguan mental atau kejiwaan bagi para Caleg, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Timses dan lainnya pasca Pemilu 2024.

“Jadi biasanya kan orang enggak sadar ketika dalam kondisi depresi atau stress, jadi kami bantu dengan skrining,” ucap Ani.

Sehingga, Ani dan tim dokternya bisa menangani kondisi kejiwaan bagi orang yang mengalaminya pasca Pemilu 2024.

Dia mengatakan, hampir semua orang yang konsultasi gangguan mental mengalami insomnia, pencernaan dan halusinasi.

“Jadi kami skrining sekarang. Tapi enggak skrining semua secara aktif ya, misalnya bolak-balik sakit kepala, jadi kami skrining, teman-teman di pos kesehatan yang di posko kecamatan sudah siap skiring jiwa,” ungkapnya.

Ani menambahkan, jika dalam skrining pasien ditemukan gangguan jiwa berat, maka akan dirujuk ke RSKD Duren Sawit, Jakarta Timur.

Ia mengaku, di RSKD Duren Sawit ini punya alat dan tenaga kesehatan yang lengkap untuk pasien gangguan mental berat.

Berpikir Positif

Calon legislatif gagal dalam pemilihan umum 2024 rentan alami masalah kejiwaan.

Praktisi kesehatan dr Ngabila Salama membagikan beberapa tips agar hal ini tidak terjadi.

“Ketika ditanya saat ini kondisi harap-harap cemas menunggu hasil akhir, bahkan ada yang pasrah? Mekanisme paling sama kita lakukan paling mudah adalah berpikiran positif dan beribadah,” ungkapnya.

Kedua, setiap orang punya cara soft healing masing-masing. Maka, lakukan sesuatu yang membuat diri merasa lebih baik.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved