Berita DI Yogyakarta Hari Ini

Soal Isu Kelangkaan Beras, Disperindag DIY Imbau Masyarakat Tetap Tenang

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY meminta masyarakat tak perlu panik adanya isu kelangkaan beras di pasaran.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)
Ilustrasi beras 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY meminta masyarakat tak perlu panik adanya isu kelangkaan beras di pasaran.

Kepala Disperindag DIY Syam Arjayanti memastikan persediaan beras di wilayahnya aman.

Masyarakat diminta tidak perlu panik meski hingga kini harga beras masih stabil tinggi karena permintaan tinggi, sementara pasokannya menurun.

"Tidak usah panik dengan adanya informasi bahwa beras langka. Beras di DIY masih banyak tersedia," kata Syam, Selasa (20/2/2024).

Syam menuturkan saat ini DIY belum memasuki masa panen padi sehingga pasokan beras mengalami penurunan jika dibandingkan kondisi normal. 

Kendati demikian ia menjamin persediaan beras di gudang Bulog DIY, cadangan pangan pemerintah, serta stok yang ada di tingkat pedagang seluruhnya masih terbilang aman. 

Baca juga: Gelontoran Bansos Jelang Pemilu 2024 Disebut Pengaruhi Harga Beras di Kota Yogyakarta

Tak hanya itu, DIY juga dipastikan akan mendapat jatah pasokan beras impor dari pemerintah pusat.

"Bulog DIY kemarin menginformasikan bahwa untuk beras impor DIY tetap mendapat jatah sehingga nantinya dari distributor-distributor yang ingin membeli beras impor bisa dengan rekomendasi dari Bulog," ungkapnya.

Disinggung mengenai harga beras yang mengalami kenaikan, ia menyebut harga rata-rata beras di pasaran masih terbilang stabil tinggi yakni dikisaran Rp14.000 sampai Rp15.000 per kilogram (kg) untuk beras medium, dan Rp16.000 sampai Rp17.000 per kg untuk kualitas premium. 

"Penyebabnya ya karena permintaan tinggi, sementara pasokan menurun," terang dia.

Adanya kondisi ini diharapkan Dinas Perdagangan ditingkat kabupaten/kota diminta untuk menggencarkan operasi pasar dan pasar murah.

Hal ini menurut Syam sebagai upaya pengendalian harga beras yang stabil tinggi.

"Operasi pasar rutin dilakukan, harapannya kalau itu semakin masif maka semakin banyak masyarakat yang bisa mengakses beras dengan harga yang terjangkau," katanya.

Dia menyebut konsumsi beras di Yogyakarta sekitar 80 Kg per kapita per tahun.

Jumlah itu menurutnya masih terbilang tinggi. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved