Hadis Harian

Hadits Arbain ke 23: Anjuran untuk Bersuci, Berdzikir dan Bersedekah

Dari Abu Malik Al-Harits bin ‘Ashim Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Bersuci itu sebagi

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
zoom-inlihat foto Hadits Arbain ke 23: Anjuran untuk Bersuci, Berdzikir dan Bersedekah
islam.nu.or.id
Ilustrasi hadits Arbain

Terdapat tiga penafsiran tentang hadits tersebut yaitu,

Pertama, bersuci adalah setengah dari iman. Dengan iman, dapat membersihkan jiwa dari kotoran-kotoran maknawi seperti syirik dan fasik. Sedangkan Thaharah membersihkan kotoran-kotoran nyata.

Iman mengahapus dosa-dosa besar sedangkan tharah atau berwudhu memberishkan dari dosa-dosa besar sebagaimana sabda Rasulullah,

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ

Barangsiapa berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, maka dosa-dosanya akan keluar dari badannya, sampai-sampai keluar dari bawah kuku-kukunya. (HR. Muslim)

Kedua, Tharah atau bersuci adalah sebagian dari shalat, dikarnakan suci adalah syarat utama sebelum menunaikan shalat.

Ketiga, membersihkan hati sebagian dari iman, sebagimana penjelasan Imam Al-Ghazaly dalam menafsirkan hadits ini, maksudnya adalah bersihnya hati dari segala sifat hasad, dendam dan penyakit hati lainnya.

Tidak ada yang salah dengan tiga penafsiran diatas, yang menjadi point pentinf adalah bahwa islam sangat menjaga dan menjunjung tinggi yang namanya kebersihan. Walaupun dikatakan kebersihan setengah dari iman namun, belum bisa dipastikan benar-benar setengahnya dari iman secara sempurna tetapi bisa saja hanya sebagian seperti penjelasan Imam An-Nawawi dalam Syarhul Shahih Muslim.

2. Beridzikir Kepada Allah

Dalam redaksi hadits terkumpul 2 kalimat mulia yaitu Alhamdulillah dan Subhanallah. Terutama Alhamdulillah yang akan memperberat timbangan di hari penimbangan amal kelak. Sebagai muslim wajib mengimani akan datangnya Yaumul Mizan (Hari Timbangan) yang mana seluruh umat manusia akan dikumpulkan di timbang antara amal kebaikannya dengan amal keburukannya. Apabila amal kebaikannya lebih berat maka Ia akan masuk surga, begitupun sebaliknya jika yang lebih berat adalah amal keburukan maka ia akan masuk neraka.

Dengan memperbanyak ucapan Alhamdulillah akan memperberat timbangan amal kebaikan kelak apalagi jika ditambahkan dengan subahanallah yang akan memenuhi seluruh langit seperti dalam redaksi hadits.

3. Shalat adalah cahaya

Shalat adalah tiang agama, bisa dipastikan jika tidak shalat maka telah runtuh agamanya bahkan beberapa ulama berpendapat bahwa ia sudah kafir.

Ust Das’ad latif dalam ceramahnya mengatakan bahwa shalat merupakan pucuk tertinggi penghambaan seseorang yang membuat dirinya kecil dan kerdil dihadapan Sang Penguasa.

Maksud shalat adalah cahaya dihari kiamat kelak orang yang mndirikan shalat akan keluar cahaya dari wajahnya. Tidak hanya di akhirat di dunia pun terpancar wajah keimanan sebagaimana perkataan Imam An-Nawawi dalam Syarhul Shahih Muslim “Begitu pula di dunia,wajah mereka memancarkan sinar keimanan. Hal ini berbeda dengan orang yang tidak shalat”.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved