Berita Kriminal
Polres Kulon Progo Dalami Dugaan Penganiayaan dengan Sajam yang Dialami Pelajar SMP di Wates
Kasi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti, mengatakan peristiwa dugaan penganiayaan ini terjadi di sekitar Jembatan Durungan, Wates.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Jajaran Polres Kulon Progo tengah mendalami dugaan kasus penganiayaan dengan senjata tajam (sajam) yang terjadi pada 3 Februari 2024 lalu.
Adapun korban dari kejadian ini merupakan pelajar SMP asal Wates.
Kasi Humas Polres Kulon Progo, AKP Triatmi Noviartuti, mengatakan peristiwa dugaan penganiayaan ini terjadi di sekitar Jembatan Durungan, Wates.
"Kejadiannya pada 3 Februari sekitar pukul 02.30 WIB dini hari," ungkap Novi pada Selasa (06/02/2024).
Saat itu, pelajar yang tidak disebutkan identitasnya ini sedang dalam perjalanan pulang dari angkringan di depan PLN Wates.
Bersama temannya, ia pulang dengan sepeda motor melewati Alun-alun Wates.
Setibanya di sekitar Alun-alun Wates, korban mendadak disalip oleh orang tak dikenal yang datang dengan sepeda motor.
Menurut Novi, plat motor terduga pelaku tidak diketahui lantaran ditutup dengan lakban.
"Namun korban mengingat jika terduga pelaku menggunakan jaket warna hitam dan bersama seorang teman," jelasnya.
Novi mengatakan korban dibuntuti oleh terduga pelaku, bahkan sempat bertukar sapa.
Namun setibanya di sekitar Jembatan Durungan, terduga pelaku tiba-tiba mengeluarkan sajam dan melemparnya ke arah korban.
Akibatnya, bilah tajam dari senjata tersebut mengenai rusuk kanan korban hingga akhirnya terluka.
Sejurus kemudian, terduga pelaku kabur hingga akhirnya tak terkejar.
"Korban lalu ke RSUD Wates untuk mendapatkan perawatan karena lukanya itu," ujar Novi.
Tim Buser Polres Kulon Progo bersama Polsek Wates hingga kini masih mendalami kasus dugaan penganiayaan dengan sajam ini.
Termasuk memburu terduga pelaku dari kasus ini.
Novi pun berharap peristiwa ini membuat masyarakat, khususnya para orangtua. agar lebih waspada dan memperhatikan kegiatan anak-anaknya di malam hari. Apalagi korbannya masih di bawah umur.
"Peran serta dari orangtua sangat diperlukan agar anak tidak menjadi korban atau bahkan pelaku dari kejahatan jalanan," katanya.(*)
Kebiasaan Lupa Cabut Kunci Motor Membawa Malapetaka, Pelaku Hafal kemudian Beraksi |
![]() |
---|
Tipu Daya Dua Warga Kota Magelang Berakhir Dipenjara, Pakai Jurus Rental PS |
![]() |
---|
Polisi Ringkus Pelaku Penembakan Penjual Layangan di Minggiran, Ini Duduk Perkaranya |
![]() |
---|
Pemuda Terpergok Warga Curi Uang Kotak Infak Musala di Tempel Sleman, Kini Diamankan Polisi |
![]() |
---|
Seorang Pelajar di Bantul Curi Ponsel dan Uang Milik Tetangga, Polisi Dalami Motif dan Modus Pelaku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.