Aktivitas Gunung Merapi Selasa 23 Januari 2024, Terpantau Kembali Keluarkan Awan Panas Guguran

Awan Panas Guguran tersebut mengarah ke barat daya atau Kali Bebeng  dengan jarak luncur estimasi 2.000 meter. 

unsplash.com
Gunung Merapi, Indonesia 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi kembali mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG), dengan amplitudo 34 mm, durasi : 206.3 detik. 

Awan Panas Guguran tersebut mengarah ke barat daya atau Kali Bebeng  dengan jarak luncur estimasi 2.000 meter. 

Menurut pengamatan BPPTKG Yogyakarta pada periode Selasa (23/01/2024) mulai pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, terjadi beberapa kegempaan.

Terjadi 29 guguran, dengan amplitudo : 4-36 mm, dan durasi : 34.1-191.64 detik. 

Hybrid/Fase Banyak terjadi  4 kali, dengan amplitudo : 3-7 mm, S-P : 0.5-0.7 detik, dan durasi : 6.2-8.1 detik.

Vulkanik Dangkal terjadi 3 kali, dengan amplitudo : 75-80 mm, Durasi : 8.8-11.44 detik. 

Tektonik Jauh terjadi 1 kali, amplitudo : 36 mm, S-P : 46.25 detik, dan durasi : 184.7 detik. 

Menurut pengamatan meteorologi, cuaca hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.

Suhu udara 17.5 °C, kelembaban udara 99 persen, dan tekanan udara 874.5 mmHg. Volume curah hujan 81 mm per hari.

Sementara secara visual gunung kabut 0-III. Asap kawah nihil.

Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau Level III.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

BPPTKG akan terus memantau aktivitas Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (*) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved