9 Tips Merangsang ASI Keluar Setelah Melahirkan

Tidak perlu panik jika ASI belum keluar di hari pertama. Bayi bisa bertahan bahkan 5 hari tanpa ASI karena masih memiliki lemak sisa dalam kandungan

Penulis: Santo Ari | Editor: Iwan Al Khasni
Firstcry Parenting
Ilustrasi ibu menyusui 

TRIBUNJOGJA.COM - Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber makanan terbaik dan mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi.

ASI diberikan secara ekslusif selama 6 bulan pertama kehidupan agar dapat mencukupi nutrisi tumbuh dan kembang bayi.

Namun banyak kasus terjadi pada ibu setelah melahirkan, di mana ASI yang mereka perah masih sedikit bahkan tidak keluar sama sekali.

Shofia Rosyida, A.Md.Keb dari KFK Maternitas RSUP dr. Sardjito Yogyakarta, menyebutkan bahwa Ibu tidak perlu panik jika ASI belum keluar di hari pertama.

Bayi bisa bertahan tiga hari bahkan 5 hari tanpa ASI karena masih memiliki lemak sisa dalam kandungan.

Maka dari itu, ibu tidak perlu bingung dan panik sehingga terburu-buru ingin memberikan susu formula.

Baca juga: Ini 5 Tips Agar Diet Berhasil dan Tetap Sehat, Apapun Jenis Dietnya

Fokus yang perlu dilakukan adalah dengan merangsang ASI keluar dengan benar. 

Berikut tips yang bisa membantu Ibu untuk merangsang ASI keluar, yaitu :

1.  Lebih sering memerah ASI

Untuk melancarkan produksi ASI, Ibu bisa memerah atau memompa Keluar atau tidak keluar ASI saat diperah, tetap diperah.

Karena hal tersebut merupakan usaha agar payudara terangsang memproduksi ASI.

Bila perlu, Ibu bisa membuat jadwal agar kegiatan memerah ASI.

Produksi ASI di awal-awal pasti masih sedikit nanti lama-lama bertambah banyak, banyaknya ASI yang diperah tidak perlu ditarget, berapa saja, sedapatnya.

2. Memerah Sambil Menyusui 

Saat menyusui bayi di sebelah kanan, cobalah memerah payudara sebelah kiri atau sebaliknya.

Memerah sambil menyusui membuat produksi ASI pada payudara yang diperah bisa keluar lebih banyak.

3. Perah ASI setelah menyusui bayi
 
Setelah bayi disusui, kadang payudara masih terasa penuh.

Agar pengosongan payudara lebih optimal, busui bisa melanjutkan untuk memerah ASI setelah sesi menyusui.

Produksi ASI optimal apabila payudara kosong sehingga penting bagi ibu untuk menjaga produksi ASI dengan cara mengosongkan payudaranya terlebih dahulu.

4. Perah ASI dari kedua payudara secara bersamaan

Untuk hasil perah yang lebih maksimal, perah kedua payudara dalam waktu bersamaan.

Menggunakan dua corong pompa juga membuat waktu memerah menjadi lebih efisien.

5. Perah dengan teknik power pumping

Power pumping adalah teknik meniru frekuensi menyusu bayi yang sedang dalam masa growth spurt (percepatan pertumbuhan).

Selama masa growth spurt, bayi akan lebih sering menyusu dan lebih lama durasi menyusunya.

Power pumping dilakukan dengan cara berikut :

- Perah kedua payudara selama 20 menit, kemudian istirahat selama 10 menit

- Perah kedua payudara selama 10 menit, kemudian istirahat selama 10 menit

- Perah kedua payudara kembali selama 10 menit

Power pumping dilakukan bukan untuk menggantikan jadwal pompa biasa, namun sebagai sesi tambahan.

Idealnya, power pumping dilakukan pada malam hari karena jumlah hormon prolaktin lebih tinggi pada malam hari.

Bila Ibu produksinya lancar dan sudah cukup, disarankan untuk tetap menyusui seperti biasa dan tidak mencoba melakukan power pumping.

6. Usahakan untuk tetap menyusui bayi secara langsung

Bagi sebagian ibu, mereka harus tetap bekerja dan tidak bisa selalu berada di dekat bayinya. Dengan demikian banyak yang memilih memberikan ASI perah. 

Akan tetapi, saat sedang bersama bayi, Ibu sebaiknya tetap menyusui secara langsung.

Isapan bayi merupakan salah satu cara alami yang paling efektif untuk merangsang produksi ASI.

Menyusui langsung juga bisa merangsang bayi agar tetap lancar menyusui melalui putting dan menghindari bayi mengalami bingung putting.

7. Ciptakan lingkungan yang nyaman selama masa menyusui
 
Stres dan kelelahan dapat membuat produksi ASI berkurang atau proses menyusui terganggu. Oleh karena itu, Ibu perlu mengelola stres dengan baik.

Usahakan untuk menciptakan lingkungan yang tenang dan santai saat menyusui agar tubuh dan pikiran lebih nyaman.

Ibu bisa menyempatkan diri untuk melakukan meditasi, menonton film favorit, maupun melakukan teknik pernapasan dalam.

8. Konsumsi makanan bernutrisi dan minum air putih lebih banyak

Selama masa menyusui, tubuh ibu akan membutuhkan lebih banyak nutrisi, energi, dan air.

Agar proses menyusui dan produksi ASI lancar, Ibu perlu makan dan minum yang cukup serta mengonsumsi makanan, terutama buah dan sayuran.

Baca juga: 4 Tips Menaikkan Berat Badan Agar Ideal

Ibu juga bisa mencoba makan makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI atau booster ASI.

Selain itu, busui juga perlu cukup minum air putih untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh, Ibu perlu minum air putih setidaknya 2-3 liter air putih setiap harinya.

9. Melakukan pijat untuk memperlancar produksi ASI
   
Melansir dari penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Korean Academy of Nursing, memijat payudara dengan cara yang benar selama 30 menit dalam kurun waktu 10 hari pasca melahirkan bisa membantu agar ASI lancar.

Terlebih, memijat payudara dengan cara yang tepat juga bisa membantu tubuh merasa lebih rileks dan nyaman.

Selain pijat payudara, ibu juga bisa melakukan pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI.

Pijat oksitosin adalah pijatan yang dilakukan di sepanjang tulang belakang sebagai upaya untuk melancarkan produksi ASI.

Dinamakan pijat oksitosin karena pijatan ini mampu memicu pengeluaran oksitosin yang merupakan hormon yang membuat ASI lebih lancar.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved