PM Israel Tegaskan Akan Terus Berperang Lawan Hamas, Tidak Ada yang Bisa Menghentikan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras tidak akan ada pihak yang menghentikan perang negaranya melawan Hamas.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
ACK GUEZ / AFP
Tentara Israel duduk di kendaraan tempur infanteri yang dikerahkan di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza dan Israel selatan pada 27 Desember 2023 di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. - Pasukan IDF salah menebak teriakan sandera dalam bahasa Ibrani sebagai tipuan Hamas untuk menjebak mereka. 

TRIBUNJOGJA.CCOM, YERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras tidak akan ada pihak yang menghentikan perang negaranya melawan Hamas.

Meski Pengadilan Internasional tengah menyidangkan dugaan kasus genosida Israel terhadap warga di Gaza, hal itu tetap tidak akan menghentikan perang melawan Hamas.

Hal itu diungkapkan oleh Netanyahu dalam pidatonya pada hari Sabtu (13/1/2024), saat perang di Jalur Gaza mendekati hari ke-100, dikutip dari AP News pada Minggu (14/1/2024).

Sikap keras Netanyahu itu sebelumnya juga ditunjukan saat berbicara di Mahkamah Internasional di Den Haag.

Dalam keterangannya, Netanyahu menyebutkan apa yang dituduhkan oleh Afrika Selatan bahwa Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina adalah sebuah fitnah.

Sedangkan Afrika Selatan meminta pengadilan internasional tersebut untuk memerintahkan Israel menghentikan serangan udara dan daratnya sebagai langkah sementara.

"Tidak ada yang akan menghentikan kami, tidak Den Haag, dan tidak ada orang lain," kata Netanyahu dalam pidatonya di televisi pada Sabtu malam.

Baca juga: Posisi Benjamin Netanyahu sebagai Perdana Menteri Israel Terancam di Tengah Perang Lawan Hamas

Kasus yang diajukan ke pengadilan dunia tersebut diperkirakan akan memakan waktu bertahun-tahun, namun keputusan mengenai langkah-langkah sementara mungkin akan diambil dalam beberapa minggu.

Keputusan pengadilan mengikat tetapi sulit untuk ditegakkan.

Dalam kesempatan itu Netanyahu juga menegaskan negaranya akan mengabaikan perintah untuk menghentikan pertemuran.

Tentunya saja sikap yang ditunjukan oleh Israel itu berpotensi memperdalam isolasinya.

Selain iu, Israel juga semakin mendapat tekanan internasional untuk mengakhiri perang tersebut, yang telah menewaskan lebih dari 23.000 warga Palestina di Gaza.

Bahkan menyebabkan penderitaan yang luas di daerah kantong yang terkepung tersebut, meski sejauh ini terlindung oleh dukungan diplomatik dan militer AS.

Sementara ribuan orang turun ke jalan di Washington, London, Paris, Roma, Milan dan Dublin pada hari Sabtu untuk menuntut diakhirinya perang.

Para pengunjuk rasa yang berkumpul di Gedung Putih mengangkat poster yang mempertanyakan kelayakan Presiden Joe Biden sebagai calon presiden karena dukungannya yang kuat terhadap Israel selama perang.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved