Kota Yogya Targetkan Desentralisasi Sampah Mulai Pertengahan 2024

Pemkot Yogya mematok target desentralisasi pengelolaan sampah setidaknya mulai pertengahan tahun 2024 mendatang.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM/Azka Ramadhan
Penandatanganan MoU antara Pemkot Yogya dengan mitra swasta pengelola sampah residu plastik, di TPST Nitikan, Selasa (4/7/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogya mematok target desentralisasi pengelolaan sampah setidaknya mulai pertengahan tahun 2024 mendatang.

Target tersebut mau tidak mau harus sanggup direalisasikan, mengingat kuota pembuangan menuju TPA Piyungan dari Kota Yogya sudah semakin menipis.

Penjabat (Pj) Wali Kota Yogya, Singgih Raharjo, mengatakan, saat ini wilayahnya hanya memperoleh kuota pembuangan sampah menuju TPA Piyungan sekitar 145 ton per hari.

Oleh sebab itu, pembenahan, serta peningkatan kapasitas pengelolaan sampah mandiri menjadi harga mati dan harus dikebut Pemkot Yogya.

"Pertengahan tahun insyaallah sudah bisa mandiri mengelola sampah. Desentralisasi sampah bisa dilaksanakan," katanya, Senin (15/1/24).

Dijelaskan, sejauh ini, TPS 3R (Reduce Reuse Recycle) Nitikan sudah dioperasikan penuh dengan kapasitas pengelolaan sampah 30 ton per hari.

Namun, pihaknya masih mengupayakan supaya tiga modul yang disiagakan di lokasi tersebut, dapat dioperasionalkan dengan tenaga listrik.

"Sekarang yang pakai listrik baru satu. Ternyata, untuk meningkatkan kapasitas listrik itu harus melalui tahapan-tahapan," katanya.

Baca juga: Kelompok Penerus Negeri di Yogyakarta Kenalkan Program Tukar Sampah dengan Sembako

"Tahun ini kita tambah kapasitasnya, untuk mengurangi kebisingan mesin konveyor maupun gibrik. Sudah kami ajukan ke PLN," urai Singgih.

Kemudian, pembenahan sarana dan prasarana juga ditempuhnya untuk memperbaiki, serta meningkatkan kapasitas pengelolaan limbah TPS Karangmiri.

Menurutnya, permasalahan di sana cenderung lebih kompleks karena terkendala akses masuk yang dewasa ini belum begitu memadahi.

"Pembangunan jembatan sudah dilakukan. Sekarang baru cukup untuk motor roda tiga. Jadi, kapasitasnya sedikit. Nanti, kalau sudah ada jembatan, truk bisa masuk dan kami rencanakan bisa mengolah sampah 20 ton per hari," ungkapnya. 

Lebih lanjut, Singgih menyampaikan, kondisi persampahan di Kota Yogya memasuki awal tahun 2024 ini relatif masih sangat terkendali.

Luberan dan tumpukan sampah di depo-depo ataupun tempat pembuangan sementara cenderung tidak lagi dijumpai, layaknya beberapa waktu lalu.

"Progres di depo-depo masih terkendali, di jalan-jalan juga selalu disisir setiap jam 05.00 pagi. Bahkan, kalau perlu, penyisiran tambahan kami lakukan juga pada sore dan malam hari," ucapnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved