Kadin DIY Dorong Hilirisasi Industri Berbasis Pengetahuan dan Industri Kreatif

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY mendorong hilirisasi industri di DIY.

Industri yang menjadi prioritas adalah industri berbasis pengetahuan dan industri kreatif. 

Ketua Komtap Pembinaan & Pengembangan Sekretariat Kadin DIY, Timotius Apriyanto, mengatakan DIY perlu miliki roadmap pembangunan industri.

Roadmap tersebut berkaitan dengan Indonesia emas 2045 mendatang. 

"Kami akan dorong di DIY dilakukan proses akselerasi kebijakan atau implementasi program hilirisasi industri. Yang kami prioritaskan ada dua hal, industri berbasis pengetahuan dan industri kreatif yang ada 17 sektor itu. Kadin akan bekerja semaksimal mungkin untuk melakukan percepatan," katanya, Senin (15/01/2024). 

Untuk itu, perlu memacu pertumbuhan ekonomi DIY yang inklusif dan kolaboratif, dengan melibatkan pengusaha, UMKM, hingga industri. 

Penguatan kapasitas, khususnya UMKM juga menjadi penting. Sebab UMKM merupakan pilar ekonomi daerah.

Untuk itu, Kadin DIY menyiapkan program inagurt keanggotaan Kadin baru yakni Kadin UMKM mikro dan ultramikro. 

"Peningkatan kapasitas atau human capital juga menjadi prioritas Kadin, selaras dengan Peraturan Presiden Nomor 68 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Keterampilan Vokasi," terangnya. 

Pihaknya juga bakal memengoptimal program percepatan penggunaan produk dalam negeri oleh UMKM dan industri DIY.

Sebagai induk organisasi, Kadin DIY akan berperan aktif dalam proses perencanaan dan pengadaan barang dan jasa. 

"Harapannya dengan adanya akselerasi pembangunan ekonomi DIY dengan melibatkan pengusaha, UMKM sampai industri dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat, pengurangan kemiskinan, berkurangnya angka pengangguran terbuka, hingga semakin berkurangnya rasio gini, dan lainnya," lanjutnya. 

Ketua Umum Kadin DIY, GKR Mangkubumi menyebut memasuki tahun 2024 Kadin DIY semakin mantap menetapkan langkah maju.

Semangat inklusif dan kolaboratif menjadi kunci keberhasilan meraih masa depan cemerlang. 

"Dunia usaha dan dunia Industri di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menghadapi produktivitas dan daya saing kita, dengan menjadi lebih inklusif dan kolaboratif," ujarnya. (*)