KNKT Uji Peralatan Keselamatan untuk Mengetahui Penyebab Tabrakan Dua KA di Cicalengka

Hingga kini tim investigasi masih berupaya mengungkap fakta penyebab kecelakaan kereta di jalur tunggal yang menewaskan 4 penumpang itu.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Jabar/ Lutfi AM
Kereta Api Turangga Gubeng Surabaya Tujuan Kota Bandung dan Kereta Lokal Bandung Cicalengka Tabrakan, di Kampung Cikuya, Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Terhitung satu pekan lebih tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi penyebab kecelakaan Kereta Api (KA) Turangga dengan Kereta Commuter Line Bandung Raya, pada Jumat (5/1/2024) lalu.

Hingga kini tim investigasi masih berupaya mengungkap fakta penyebab kecelakaan kereta di jalur tunggal yang menewaskan 4 penumpang itu.

"Sementara ini teman-teman sedang melakukan tasting didua stasiun di Cicalengka dan Haurpugur. Fungsi alat sudah kami cek semua. Kami belum tahu hasilnya," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, kepada awak media di sela-sela agendanya di Yogyakarta, Sabtu (14/1/2024).

Pihaknya mengharapkan dalam waktu dekat timnya dapat segera mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan kereta api tersebut.

Baca juga: Kesaksian Penumpang KA Turangga Saat Tabrakan KA di Cicalengka Bandung, Melihat Ada Petugas Terjepit

Soerjanto menuturkan ada banyak hal yang menjadi penyebab kecelakaan KA di jalur tunggal, salah satunya masalah persinyalan.

"Tetapi hasilnya apa? nanti, kami belum bisa simpulkan. Kalau petugasnya sudah kami wawancara semua. Tinggal kami menguji peralatan apakah sesuai hasil interview akan kami cocokan. Teman-teman masih di lapangan," terang dia.

Sebagai informasi  KA Turangga diketahui berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng menuju Bandung. 

Sedangkan KA Commuter Line Bandung Raya berangkat dari Stasiun Padalarang menuju Cicalengka.

Keduanya bertabrakan di KM 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka pada Jumat (5/1/2024) pukul 06.03 WIB. 

Kecelakaan menyebabkan bagian depan kereta mengalami rusak berat.

Dilaporkan empat orang meninggal dunia dan 42 orang lainnya mengalami luka-luka akibat insiden tersebut. ( Tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved