Sekjen PDIP Ungkap Alasan Emosional Tim Kemenangan Capres 01 dan 03 Bisa Seirama

Menurut Hasto pidato Ganjar Pranowo tentang perubahan arah pembangunan Indonesia menjadi alasan munculnya paslon 01 dan 03 bisa bersatu.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/Miftahul Huda
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat diwawancara awak media di Yogyakarta, Sabtu (13/1/2024) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mempertegas peluang koalisi antara pasangan calon (paslon) Presiden dan Wakil Presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan Paslon PDIP Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Menurut Hasto pidato Ganjar Pranowo tentang perubahan arah pembangunan Indonesia menjadi alasan munculnya paslon 01 dan 03 bisa bersatu.

Hasto mengungkapkan beberapa sejarah mencatat yang menyatukan seluruh masyarakat salah satunya akibat adanya penindasan.

Ia menganggap saat ini terjadi penindasan demokrasi menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Kami berjuang untuk kemerdekaan bagi mereka yang tertindas. Jangankan sebuah bangsa, cacing pun meronta-ronta kalau diinjak," kata Hasto seusai konsolidasi bersama kader PDIP di Yogyakarta, Sabtu (13/1/2024).

Hasto menuturkan saat ini pemilu telah diintimidasi dimulai dari kepala desa, ketua RT, kepala daerah anggota legislatif, budayawan hinggan pers.

"Ketika ada intimidasi, ada penggunaan kekuasaan negara secara telanjang maka ini yang membangkitkan hubungan emosional antara tim kemenangan 01 dan 03. Agar pemilu betul-betul menempatkan demokrasi berada di tangan kedaulatan rakyat," terang Hasto.

Baca juga: Sekjen PDIP Pompa Semangat Banteng Jogja, Sebut Orde Baru Tumbang dengan Kekuatan Satyam Eva Jayate

Hal ini agar kecurangan untuk memperpanjang kekuasaan baik secara langsung maupun tak langsung itu tidak terjadi. 

Hasto memberi salah satu contoh dimana Capres 02 Prabowo Subianto saat kalah debat, para Tim Kemenangan Nasional (TKN) pendukungnya lalu mengadukan gugatan ke pihak berwenang.

"Kalau hanya karena debat saja sudah dilaporkan, apalagi nanti kalau berkuasa. Jadi terlepas ke Bawaslu laporannya tetapi ini menunjukkan benih-benih otoriterian itu akan bekerja kembali, debat ya debat. Kalah debat tidak usah mengadukan apalagi berbagai sentimen kalah debat," terang dia. (hda)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved