Pemilu 2024

Permintaan Billboard untuk Kampanye untuk Pemilu 2024 Tinggi

Permintaan billboard untuk kampanye meningkat pada awal Desember 2023 kemarin. 

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin
Baliho bergambar wajah Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, bertuliskan 'Wakil Presiden 2024' muncul di Kabupaten Sleman. Baliho tersebut kini terpasang di Jalan Gito-gati, Tridadi. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Media iklan luar ruang seperti billboard masih diminati peserta pemilu, baik itu calon legislatif (caleg), calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD), maupun calon presiden dan calon wakil presiden. 

Hal itu dibuktikan dengan tingginya permintaan billboard di Tegsa Advertising.

Marketing Tegsa Advertising, Medha Zeli Elsita mengatakan permintaan billboard untuk kampanye meningkat pada awal Desember 2023 kemarin. 

"Sebenarnya kami nggak menduga trafiknya akan tinggi, karena billboard ini kan media luar ruang yang harganya nggak kecil. Jadi ya yang berani aja yang pasang. Tetapi ternyata trafiknya tinggi sekali, mau besar mau kecil semua diminati. Sampai kayak rebutan gitu, antara produk sama kampanye. Meskipun kalau di Tegsa itu kebanyakan produk," katanya, Kamis (11/01/2024). 

"Sebelum masa kampanye itu, kan sudah ada yang masuk, tetapi cuma foto sama nama aja. Setelah kampanye baru ada nomor, dan informasi lainnya. Kalau yang 5 meter x 10 meter, itu kayaknya yang paling banyak capres-cawapres," sambungnya. 

Pihaknya pun sempat kewalahan akibat tingginya permintaan untuk billboard .

Baca juga: Baliho Kampanye Satu Pasangan Capres-Cawapres di Notoprajan Dirusak, Ini Kata Bawaslu Kota Yogya

Untuk itu, ia mnggandeng rekanan lain agar bisa memenuhi kebutuhan billboard . 

eTerkait dengan harga, pihaknya mematok sekitar Rp20-40 juta.

Banyak faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya harga sewa.

Selain ukuran dan titik penempatan billboard, penempatan pencahayaan yaitu back light dan front light juga mempengaruhi harga. 

Pihaknya tidak membedakan harga untuk kampanye maupun produk. Namun untuk partai politik dan kampanye, pihaknya meminta untuk pembayaran di awal. 

Meski permintaan billboard tinggi untuk kampanye, pihaknya tetap mengikuti aturan yang berlaku.

Pasalnya memang ada titik-titik tertentu yang memang digunakan untuk kampanye

"Kalau untuk offering tidak ada bedanya, baik itu produk, instansi, partai politik, sama aja sih. Cuma kan kalau untuk kampanye titiknya disesuaikan sama dapilnya masing-masing ya kebanyakan. Kalau di DIY yang trafiknya paling tinggi itu Kota Yogyakarta sama Sleman," terangnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved