Kapulaga dan Jahe Jadi Komoditas Ekspor Unggulan Kabupaten Magelang

kapulaga asal Kabupaten Magelang juga masuk daftar 10 rempah ekspor andalan Kementerian Perdagangan selain kunyit, lengkuas, cengkeh, pala, vanili, da

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
IST
Kapulaga asal Magelang menjadi salah satu tanaman empon-empon yang diminati oleh para investor dan eksportir di beberapa daerah 

Untuk mendukung mata rantai produksi kapulaga, Distanpan Kabupaten Magelang mendorong para petani menambah luasan tanam untuk meningkatkan produksi kapulaga serta berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk mencapai peluang tersebut.

"Mudah mudahan dengan adanya Packing House yang ada di Kabupaten Magelang dapat meningkatkan minat petani untuk memperluas tanaman ini," papar Ade.

Sejak tahun 2010 tujuan ekspor kapulaga dan rempah-rempah oleh Packing House CV Kapulogo Jaya Mandiri Dusun Keprekan Desa Bojong Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang adalah ke Cina.

Usaha milik Kuntoro warga Saragan Banyurojo Mertoyudan Kabupaten Magelang tersebut fokus sebagai produsen kapulaga namun juga melayani pengiriman rempah lain seperti lada putih, cabai jamu, cengkeh, pala dan lainnya.

"Dalam satu tahun minimal 130 -145 kontainer kapulaga dikirim ke Cina harga fluktuatif bisa mencapai Rp400 ribu dan yang terendah Rp 50 ribu. Di cina untuk bahan makanan dan farmasi obat obatan," papar Kuntoro dalam pekan ini.

Menurut Kuntoro, kebutuhan untuk pengiriman ke Cina sangat besar bahkan pihaknya kekurangan pasokan. Permintaan saat ini terbesar adalah untuk bahan farmasi.

Guna mencukupi kebutuhan itu, Kuntoro berinisiatif menggalang kelompok tani dengan rutin melakukan sosialisasi di berbagai daerah, Tujuannya selain guna mencukupi pasokan ekspor, petani juga akan maju bersama perekonomiannya karena jaminan pendapatan dan kestabilan harga jual.

Bahkan untuk memenuhi kebutuhan ekspor saat ini Kuntoro harus mengumpulkan kapulaga dari seluruh Indonesia.

"Setengah mati saya kekurangan, mengumpulkan kapulaga untuk farmasi," kelakarnya.

Dikatakan Kuntoro keunggulan tanaman kapulaga adalah para petani akan mendapat jaminan harga jual yang lebih tinggi dibanding tanam padi atau lainnya.

Biaya produksi tanaman kapulaga juga rendah dan minim hama, karena sekali tanam untuk selamanya.

Sedangkan terkait harga kapulaga, menurut Kuntoro saat ini cenderung fluktuatif dipengaruhi oleh kualitas di mana semakin bagus maka semakin mahal.

"Tidak ada harga bagus tanpa diiringi kualitas," ujarnya. (Tribunjogja.com/tro)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved