UPDATE Gunung Merapi, Selasa 9 Januari 2024: Luncurkan Guguran Lava ke Arah Kali Bebeng dan Boyong

BPPTKG Yogyakarta mengamati ada 22 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter.

unsplash.com
Gunung Merapi 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran lava pada pengamatan periode Selasa (09/01/2024), pukul 00.00-06.00 WIB.

BPPTKG Yogyakarta mengamati ada 22 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter.

Selain itu, teramati tiga kali guguran ke arah Kali Boyong dengan jarak luncur maksimum 1200 meter.

Tercatat ada sejumlah kegempaan. Terjadi 40 guguran dengan amplitudo : 3-27 mm, dan durasi : 45.76-147.44 detik.

Tektonik Jauh terjadi 1 kali, amplitudo : 5 mm, S-P : tidak terbaca, dan durasi : 234.12 detik. 

Menurut pengamatan meteorologi, cuaca berawan. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 18.3-20 °C, kelembaban udara 73-97.5 persen, dan tekanan udara 871-918 mmHg.

Secara visual gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 200 m di atas puncak kawah.

Hingga saat ini Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau Level III. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Untuk itu, BPPTKG mengimbau masyarakat  agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

Pihak BPPTKG Yogyakarta akan terus memantau aktivitas Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (*) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved