Hujan Deras dan Angin Kencang di DIY

Hujan Deras di Bantul, Satu Rumah Warga Terendam Banjir dan Satu Lagi Tertimpa Tanah Longsor

Dua rumah di Padukuhan Dengkeng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, rusak setelah diguyur hujan deras

Dok. Dukuh Dengkeng
Sejumlah warga Dengkeng, Wukirsari, Imogiri, FPRB, Tagana dan BPBD setempat sedang membersihkan rumah yang terdampak kebanjiran pada Senin (8/1/2024) lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dua rumah di Padukuhan Dengkeng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, rusak setelah diguyur hujan deras yang melanda wilayah Bantul pada Senin (8/1/2024) sore lalu.

Dukuh Dengkeng, Nursidik, mengatakan dua rumah yang rusak tersebut adalah milik Rohadi Utomo (68), warga RT 3, padukuhan setempat dan Paryanto (44), warga RT 2, padukuhan setempat.

"Hujan kemarin itu sebenarnya sebentar, tapi intensitasnya deras. Jadi ada dua yang terdampak, yang satu kebanjiran yang satu lagi longsor," ucapnya kepada Tribunjogja.com, Selasa (9/1/2024).

Adapun kronologi kejadian di kediaman Rohadi Utomo berlangsung dari adanya hujan deras yang menimbulkan terjadinya luapan air got yang berada di dekat kediamannya.

Luapan air tersebut kemudian masuk ke dalam rumah Rohadi Utomo hingga setinggi sekitar satu meter dari permukaan tanah.

Sedangkan untuk kejadian di kediaman Paryanto bermula saat hujan deras dengan intensitas tinggi pada sore hari.

Tak lama kemudian pemilik rumah tersebut mendengar suara longsor dari belakang rumah.

"Setelah dicek, tebing belakang rumah beliau ambrol dan menimpa bangunan dapur," bebernya.

Beruntung, dua kejadian tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa, namun terdapat kerugian yang diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah pada masing-masing rumah tersebut.

"Untuk kediaman Pak Rohadi itu ada kerusakan berupa pagar tembok belakang rumah yang ambrol, barang-barang elektronik dan beberapa ternak burung perkutut yang mati," urai Nursidik.

"Dari hasil asessment kemarin, kerugian diperkirakan sekitar Rp50 juta sampai Rp100 juta. Karena burung perkutut itu kan mahal dan itu banyak yang mati kemarin," lanjut dia.

Sementara itu, untuk kediaman Paryanto terdapat kerusakan pada bagian atap dan dinding dapur, peralatan masak dan kamar mandi rusak, serta makanan yang hancur berantakan.

"Kerugian itu diperkirakan sekitar di bawah Rp50 juta-an," kata Nursidik.

Saat ini, kondisi dua unit rumah tersebut sudah dilakukan evakuasi.

Termasuk kepada para korban yang terdampak bencana juga sudah dilakukan evakuasi untuk sementara tidak tinggal di lokasi tersebut.

"Mereka sudah dievakuasi. Ada yang tinggal bersama dengan saudanya di tempat yang aman. Dan semalam teman-teman dari Tagana, BPBD, FPRB, hingga warga setempat juga sudah melakukan kerja bakti untuk membersihkan dua rumah yang terdampak bencana," papar dia.

Kondisi Lingkungan

Disampaikannya, kondisi lingkungan di wilayah pimpinan Nursidik memang kerap terdampak bencana apabila berlangsung hujan dengan intensitas curah yang deras.

"Kondisi lingkungan di tempat kami itu sebagian perbukitan, tapi karena hujan deras jadi sering terdampak. Hanya saja, yang kebanjiran itu baru sekali terjadi, kalau longsor sudah sering terjadi," ucap dia.

"Di daerah kami sudah dipasangi rambu-rambu peringatan rawan bencana. Pemerintah setempat atau teman-teman dari BPBD setempat juga sudah ngasih imbauan, kami harap masyarakat bisa melakukan antisipasi bencana itu," tandasnya.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved