Rangkuman Pengetahuan Umum
7 Contoh Burung Bersayap Tapi Tidak Bisa Terbang
burung merupakan hewan dengan sayap yang berfungsi untuk terbang, tetapi ada beberapa jenis burung dengan sayang yang tidak bisa terbang.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM - Burung merupakan hewan yang memiliki sayap yang berfungsi untuk terbang.
Dengan sayapnya burung akan terbang untuk menangkap mangsa atau menghidar dari pemangsa.
Tetapi ada jenis burung yang tidak bisa terbang, walapun memiliki sayap.
Baca juga: Puisi Ketika Burung Merpati Sore Melayang Taufiq Ismail: Langit akhlak telah roboh di atas negeri
Berikut jenis burung bersayap yang tidak bisa terbang dilansir dari Kompas.com
1. Kasuari

Kasuari adalah burung yang tidak bisa terbang dan memiliki ukuran tubuh cukup besar.
Spesies burung tersebut berasal dari Autralia dan pulau – pulau sekitarnya.
Kasuari memiliki cakar seperti belati yang dapat tumbuh hingga 10 – 16 sentimeter di jari tengahnya.
Bentuk tubuh Kasuari yaitu memiliki bulu dan punggung tampak seperti jubah, dengan kaki dan leher yang panjang.
2. Kiwi

Dilansir dari Britannica, kiwi adalah salah satu spesies burung yang sering tidak bisa terbang walupun memiliki sayap.
Sepesies burung ini berasal dari Selandia Baru.
Posisi sayapnya sendiri tersembunyi dan memiliki bulu yang lembut seperti rambut.
Tidak sama seperti spesies burung lainnya, kiwi memiliki lubang hidung di ujung paruh mereka, bukan di pangkal.
3. Emu

Emu merupakan spesies burung yang berasal dari Autralia, mereka dapat tumbuh 149 – 190 sentimeter dan berat 40 – 132 kilogram.
Walaupu emu ini tidak bisa terbang, mereka dapat berlari hingga kecepatan 30 mil per jam.
Secara umum, emu mempunyai bulu berwarna krem kecoklatan dengan sedikit warna hitam.
Dan emu biasanya mencari makan di siang hari dengan serangga, memakan biji-bijian, rerumputan, dan buah-buahan.
Tidak seperti spesies burung lainnya, emu sendiri bertanggung jawab untuk membangun sarang mereka dan mengerami telur.
4. Takahe

Takahe adalah spesies burung asal Slandia Baru. Takahe dapat betumbuh hingga panjang 63,5 sentimeter dan berat 9,3 kilogram
Burung ini memiliki ukuran paruhnya yang besar dengan gigitan kuat.
Bulu takahe sendiri berwarna biru tua pada bagian kepala dan perut, serta biru muda dan hijau di bagian sayap dan punggung.
Takahe sendiri diyakini punah dialam liar, namun terdeteksi jumlahnya mencapai 418 ekor pada 2019.
Baca juga: Hewan Omnivora, Ciri-ciri dan Contohnya
5. Burung unta

Burung unta adalah spesies burung yang memilki sayap namun tidak dapat terbang.
Meski begitu, sayap pada burung unta dapat digunakan untuk keseimbangan tubuh ketika berlari.
Burung unta biasanya tumbuh dengan berat 63 – 145 kilogram dan dapat berdiri setinggi 279 sentimeter.
Spesies burung ini juga memilki bulu yang sebagian besarnya warna hitam dan dapat berlari hingga kecepatan 43,5 mil per jam
Burung unta biasanya memakan rumput dan tanaman walau sebagaian lainnya menyantap invertebrata dan beberapa reptil.
6. Streamer duck
Streamer duck memiliki kebiasaan mengepakan sayap dan kaki ketika berada di dalam air.
Perilaku tesebut membuat streamer duck seperti streamer boat yang sedang mengayuh dayung.
Streamer duck dapat tumbuh hingga panjang 83 sentimeter dengan berat 15 kilogram.
Habitat streamer duck berada di dekat garis pantai berbatu dan memakan moluska, krustasea, ikan kecil, biji-bijian, ikan kecil, dan serangga.
7. Kakapo

Kakapo yang terkenal juga beo burung hantu, spesies burung beo besar ini tidak bisa terbang.
Hewan ini berasal dari Selandia Baru dengan panjang tubuh 58 – 63 sentimeter dan berat mencapai 2 – 9 kilogram.
Meskipun tidak bisa terbang, mereka ahli dalam memanjat pohon.
Baca juga: Apa Itu Hewan Amfibi dan Contoh yang Perlu Kamu Tahu
Terkadang, kakapo juga menggunakan sayapnya untuk meluncur jarak pendek setelah melompat dari ketinggian
Kakpo memiliki bulu yang berwarna kuning kehijauan dengan ukuran paruh dan kaki yang besar.
Kakapo aktif di malam hari dengan memakan rumput, biji-bijian, buah-buahan, dan getah pohon.
( MG Mubarok Yahya )
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.