Dhaup Ageng Kadipaten Pakualaman
Calon Pengantin Dhaup Ageng Kadipaten Pakualaman Jalani Prosesi Nyengker, Ini Maknanya
Prosesi nyengker ini sudah disederhanakan sebab pada zaman dahulu bisa memakan waktu hingga satu bulan penuh.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dua calon pengantin Dhaup Ageng atau pernikahan agung Kadipaten Pakualaman, mengikuti sejumlah upacara adat sesuai dengan tradisi di kerajaan tersebut.
Pada Senin (8/1/2024), BPH Kusumo Kuntonugroho yang merupakan putra kedua dari KGPAA Paku Alam X dan GKBRAA Paku Alam dan calon pengantin putri, dr Laily Annisa Kusumastuti, mulai menjalani prosesi nyengker atau pingitan sebelum acara pernikahan.
"Prosesi ini sudah mulai melibatkan keluarga dari kedua pengantin. KGPAA Paku Alam X sudah memerintahkan untuk menjemput calon pengantin putri masuk ke lingkungan Puro Pakualaman. Ini yang berbeda dari masyarakat lainnya. Namun di sini karena yang kagungan kersa itu adalah KGPAA Paku Alam X dan kebetulan trahnya calon penganten kakung, sehingga yang wajib masuk ke cepuri adalah calon pengantin wanita karena dia bukan dari kalangan kerajaan. Sebab itu, yang masuk bukan hanya calon pengantin wanita namun juga orangtuanya," terang Ketua Bidang II Panitia Dhaup Ageng, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radyo Wisroyo, Senin (8/1/2024).
Dijelaskan KRT Radyo Wisroyo, prosesi nyengker ini sudah disederhanakan sebab pada zaman dahulu bisa memakan waktu hingga satu bulan penuh.
"Seiring perkembangan zaman, kita sederhanakan waktunya tapi esensinya tetap," terangnya.
Adapun esensi dari prosesi nyengker ini, lanjut KRT Radyo Wisroyo, yakni bertujuan untuk memberikan pemahaman terutama kepada pengantin perempuan yang mulai masuk ke lingkungan Puro Pakualaman, mulai dari pemahaman tentang prosesi yang akan dijalani jelang pernikahan di antaranya siraman, midodareni, panggih dan lainnya yang akan dilatih serta didampingi oleh abdi dalem.
Di samping itu, calon pengantin perempuan akan diajarkan pula bagaimana layaknya seorang putri dari kerajaan, apalagi nantinya akan mendapatkan gelar Bendoro Raden Ayu.
"Prosesi ini bukan hanya secara fisik tapi juga untuk memantapkan hatinya, karena bagaimanapun juga nantinya kalau sudah menjadi istri seorang pangeran pasti akan mengikuti banyak acara adat. Itu lah satu hal yang kita lakukan untuk mempersiapkan calon pengantin putri baik secara fisik dan batin. Ini esensi dari nyengker," ujar KRT Radyo Wisroyo.
"Beda dengan Kraton, kalau di sana yang masuk adalah calon pengantin kakung atau nyantri, esensinya hampir sama. Persiapannya lebih banyak juga piwulang-piwulang ketika menjadi istri pangeran. Ini yang tidak dijumpai pada acara pernikahan masyarakat umumnya," terangnya.
Selama prosesi nyengker, calon pengantin perempuan akan ditempatkan di Kagungan Dalem (KD) Kepatihan Gandhok Wetan. Dijelaskan KRT Radyo Wisroyo, dr. Laily Annisa Kusumastuti beserta orang tua dan pendampingnya telan diterima oleh KPH Suryo Adinegoro yang mewakili permaisuri G.K.B.R.A.A Paku Alam, Senin (8/1) sekira pukul 10.00 WIB.
Prosesi nyengker ini bukan hanya pengantin putri tapi termasuk orang tuanya tinggal di KD Kepatihan Gandhok Wetan sampai dengan 12 Januari 2024. Selama proses dhaup ageng, calon pengantin putri, orangtua dan keluarga akan tinggal di sana," terangnya.
Calon Pengantin Putra Sudah Tiba dari Jepang
Sementara itu, calon pengantin putra yakni BPH Kusumo Kuntonugroho yang tengah menempuh program doktoral di Doctoral Course, Applied Microbiology Laboratory, Biotechnology Departemen, Graduate School of Engineering Osaka University Jepang, telah tiba di Yogyakarta, Minggu (7/1/2024) malam.
Sama halnya dengan calon pengantin perempuan, BPH Kusumo Kuntonugroho juga akan menjalani prosesi nyengker di Gedhong Ijem yang terletak di sebelah utara bangunan Kagungan Dalem Bangsal Parangkarsa. Gedung ini menjadi kamar calon pengantin pria hingga akad nikah.
"Calon pengantin pria semalam sudah sampai di Jogja. Demikian pula pengantin kakung ada prosesi nyengker walaupun tempatnya tidak terlalu jauh tapi secara adat dia sudah dipisahkan dari tempat tinggalnya atau ruang yang selama ini ditinggali dengan keluarga besar, tapi sekarang sudah ditempatkan sendiri di Gedhong Ijem," terang KRT Radyo Wisroyo.
Prosesi Nyengker
Pingitan
BPH Kusumo Kuntonugroho
dr Laily Annisa Kusumastuti
Dhaup Ageng
Pakualaman
Prosesi Kondur Besan Akan Tutup Rangkaian Dhaup Ageng Kadipaten Pakualaman |
![]() |
---|
Ganjar Pranowo Hadiri Pahargyan Dhaup Ageng Kadipaten Pakualaman bersama Ribuan Tamu Undangan |
![]() |
---|
Prosesi Dhaup Ageng Pakualaman Berdampak Positif bagi Pariwisata Kota Yogya |
![]() |
---|
Tamu Undangan Pahargyan Dhaup Ageng Pakualaman Disajikan Menu Langka Setup Jambu dan Garulina |
![]() |
---|
Anies Baswedan Hadiri Pahargyan Dhaup Ageng Pakualaman : Cerminkan Tingginya Nilai Budaya Jawa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.