Wow! Ini Segudang Manfaat Jalan Kaki untuk Kesehatan Tubuh

berjalan kaki selama 20-30 menit sebanyak dua kali dalam seminggu efektif meningkatkan stamina, vitalitas, serta kesehatan fisik dan mental.

Penulis: Santo Ari | Editor: Iwan Al Khasni
ist
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Jalan kaki adalah aktivitas yang hampir dilakukan oleh setiap orang.

Namun tak banyak yang mengetahui bahwa ternyata jalan kaki memiliki banyak manfaat untuk tubuh.

Jalan kaki sering dianggap remeh jika dibandingkan dengan aktivitas olahraga lain yang lebih berat seperti halnya joging, bersepeda, gym, renang, dan sebagainya.

Padahal, jika dilakukan secara rutin, aktivitas jalan kaki dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Terlebih aktivitas ini mudah, murah dan bisa dilakukan setiap saat.

Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Nozomi Okamoto dalam International Journal of Sport Medicine menjelaskan bahwa berjalan kaki selama 20-30 menit sebanyak dua kali dalam seminggu efektif meningkatkan stamina, vitalitas, serta kesehatan fisik dan mental.

Berjalan kaki secara rutin setiap hari dapat memberikan manfaat diantaranya yaitu :

1. Mencegah penyakit jantung dan stroke

Menurut Asosiasi Jantung Amerika, berjalan kaki sama efektifnya seperti berlari dalam hal pencegahan penyakit jantung dan stroke.

Aktivitas ini membantu mencegah penyakit jantung dengan menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol serta memperlancar sirkulasi darah.

Dengan berjalan kaki, dapat memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung.

Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup

Lebih lanjut salah satu studi terhadap 70 ribu perawat (Harvard School of Public Health) yang dalam bekerja tercatat melakukan kegiatan berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu, risiko mereka terserang stroke menurun duapertiga.

2. Menenangkan pikiran

Jalan kaki dapat meningkatkan keadaan psikologis dan kesehatan mental serta meningkatkan rasa percaya diri.

Jalan kaki dapat menyembuhkan depresi serta kegelisahan karena saat berjalan kaki tubuh manusia memproduksi hormon endorphin, yaitu semacam hormon yang membuat orang menjadi bahagia. 

3. Perubahan positif pada otak

Sebuah studi mengungkap, berjalan kaki membantu mencegah pikun, mengurangi risiko Alzheimer dan memperbaiki kesehatan mental.

Ini juga mengurangi stres mental dan menjaga kadar endorfin tinggi dalam tubuh.

Baca juga: Ini Delapan Cara Meringankan Nyeri Haid

4. Memperbaiki penglihatan

Berjalan juga memberi keuntungan bagi mata karena bisa membantu memerangi glaukoma, penyakit yang disebabkan cairan terkumpul di bagian depan mata dan meningkatkan tekanan atas syaraf penglihatan.

5. Menambah volume paru-paru

Berjalan kaki adalah olah raga aerobik yang meningkatkan jumlah oksigen dalam peredaran darah dan membantu melatih paru-paru, selain dari menghilangkan racun hal lain yang harus dibuang.

Karena orang bernafas lebih dalam dan lebih baik, penyakit paru-paru juga bisa diatasi.

6. Menambah kekuatan otot

Kekuatan otot juga bisa ditingkatkan, demikian halnya dengan pengurangan bobot tubuh.

Jika orang berjalan 10.000 langkah setiap harinya, itu sama dengan berlatih di fitness centre, apalagi jika orang juga berjalan mendaki.

Ditambah lagi, kemungkinan mendapat cedera lebih kecil.

7. Efek positif bagi pankreas

Menurut studi, ternyata berjalan kaki efek positifnya bagi pankreas lebih besar daripada jika orang berlari.

Menurut studi, sekelompok orang yang berjalan kaki dalam enam bulan menunjukkan peningkatan daya tahan terhadap glukosa enam kali lipat dibanding mereka yang berlari.

8. Mencegah Diabetes

Dengan membiasakan berjalan kaki  sekitar 6 km per jam, waktu tempuh sekitar 50 menit, ternyata dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes Tipe 2, khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk (National Institute of Diabetes and Gigesive & Kidney Diseases).

Sebagaimana kita tahu bahwa kasus diabetes yang dapat diatasi tanpa perlu minum obat, bisa dilakukan dengan memilih gerak badan rutin berkala.

Selama gula darah bisa terkontrol hanya dengan cara bergerak badan (brisk walking), obat tidak diperlukan.

9. Berat badan stabil.

Dengan membiasakan berjalan kaki rutin, laju metabolisme tubuh ditingkatkan.

Selain sejumlah kalori terbuang oleh aktivitas berjalan kaki, kelebihan kalori yang mungkin ada akan terbakar oleh meningkatnya metabolisme tubuh, sehingga kenaikan berat badan tidak terjadi.

10. Menurunkan berat badan.

Selain berat badan dipertahankan stabil, mereka yang mulai kelebihan berat badan, bisa diturunkan dengan melakukan kegiatan berjalan kaki secara rutin.

Kelebihan lemak di bawah kulit akan dibakar bila rajin melakukan kegiatan berjalan kaki cukup laju paling kurang satu jam.


11. Memperkuat sendi dan tulang

Berjalan kaki secara teratur bisa meningkatkan mobilitas sendi, mencegah menurunnya masa tulang, bahkan juga mengurangi risiko keretakan.

Arthritis Foundation menyarankan berjalan setiap hari secara moderat sedikitnya 30 menit per hari untuk mengurangi sakit pada sendi, juga kaku dan peradangan.

11. Memperbaiki pencernaan

Berjalan kaki 30 menit per hari juga bisa mengurangi risiko kanker usus di masa depan, tetapi juga memperbaiki pencernaan.  

Saat berjalan kaki badan bergerak ikut melancarkan peristaltik usus, sehingga buang air besar lebih tertib.

Kanker usus dicetuskan pula oleh tertahannya tinja lebih lama di saluran pencernaan.

Studi lain juga menyebutkan peran berjalan kaki terhadap kemungkinan penurunan risiko terkena kanker payudara.



12. Menghilangkan sakit punggung

Berjalan kaki mendorong perbaikan sirkulasi darah di dalam struktur tulang belakang dan memperbaiki postur tubuh dan fleksibilitas yang vital bagi kesehatan tulang belakang.

13. Mencegah osteoporosis

Dengan gerak badan dan berjalan kaki cepat, bukan saja otot-otot badan yang diperkokoh, melainkan tulang-belulang juga.

Untuk metabolisme kalsium, bergerak badan diperlukan juga, selain butuh paparan cahaya matahari pagi.

Tak cukup ekstra kalsium dan vitamin D saja untuk mencegah atau memperlambat proses osteoporosis.

Tubuh juga membutuhkan gerak badan dan memerlukan waktu paling kurang 15 menit terpapar matahari pagi agar terbebas dari ancaman osteoporosis.

Mereka yang melakukan gerak badan sejak muda, dan cukup mengonsumsi kalsium, sampai usia 70 tahun diperkirakan masih bisa terbebas dari ancaman pengeroposan tulang.(*)


Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved