Misteri Hilangnya Warga Kajoran Terungkap, Korban Ternyata Dibunuh, Polisi Amankan Suaminya
Teka-teki menghilangnya Andriyani (50), warga Desa Kwaderan, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang akhirnya terjawab.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Teka-teki menghilangnya Andriyani (50), warga Desa Kwaderan, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang akhirnya terjawab.
Korban yang dilaporkan menghilang sejak 18 Desember 2023 lalu ternyata menjadi korban pembunuhan.
Mayat korban ditemukan di dalam sebuah selokan di perkebunan ketela di wilayah Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (5/1/2024).
Kapolsek Salaman, AKP Sukarjo mengungkapkan, korban ditemukan di perkebunan ketela di Dusun Karanganyar, Desa Krasak, Salaman sekitar pukul 06.00 WIB.
"Tadi pagi sekitar jam 06.00 WIB korban ditemukan di selokan. Posisi korban tertimbun tanah dan air," bebernya, dikutip dari Kompas.com, Jumat (5/1/2024).
Sebelum ditemukan menjadi mayat, anak korban sebelumnya sudah membuat laporan orang hilang ke Polsek Kajoran.
Laporan itu tepatnya dibuat pada 18 Desember 2023 atau tiga minggu sebelum jenazahnya ditemukan.
Anak korban membuat laporan ke polisi karena Andriyani sudah tidak bisa dihubungi sejak 16 Deseber 2023 lalu.
Sementara, jenazah korban saat ini sudah dievakuasi ke RSUD Muntilan untuk keperluan penyelidikan.
"(Korban) tadi dievakuasi dan saat ini diotopsi di RSUD Muntilan," katanya.
Baca juga: Cerita Pembunuh Istri di Malang Tidak Bisa Tidur Karena Merasa Dihantui Korban, Tak Bisa Tidur
Sukarjo mengungkapkan, dalam kasus ini, polisi sudah mengamankan satu orang yang diduga menjadi pelaku pembunuhan.
Terduga pelaku yang diamankan adalah suami korban bernama Surohmat (44).
Saat ini terduga pelaku sudah diamankan ke Polres Magelang untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Namun dari pengakuan kepada petugas, Rohmat mengaku telah membunuh istrinya.
Kepala Polsek Salaman, AKP Sukarjo mengatakan, suami korban yang bernama Surohmat (44) sudah ditangkap hari ini dan dimintai keterangan di Polresta Magelang.
"Pengakuan dari pelaku (posisi) korban di selokan. Korban tertimbun tanah dan air," bebernya.
Ketika korban dievakuasi dari selokan, lanjutnya, terlihat ada jeratan selendang di lehernya.
Sukarjo belum bisa memastikan apakah korban dijerat terlebih dulu di tempat lain lalu jasadnya dibuang ke selokan.
"Kepastiannya saya belum tahu. Tetapi, informasi yang saya dapat, (saat korban dibawa) ke blumbang (selokan) itu sudah meninggal," imbuhnya.
Dia juga belum mengetahui pasti motif pembunuhan yang dilakukan Rohmad.
"Katanya cek-cok," pungkasnya. (*)
| GAS 2025 Dorong Kepatuhan Pajak Kendaraan dan Kemandirian Fiskal Kabupaten Magelang |
|
|---|
| Borobudur Marathon Naik Kelas, Gubernur Luthfi Ingin Jateng Gelar Moon hingga Mountain Marathon |
|
|---|
| Begini Respons Erick Thohir Didesak Mundur dari PSSI |
|
|---|
| Ambil Race Pack di Artos Mall Magelang, Ganjar Pranowo Pastikan Turun di Borobudur Marathon 2025 |
|
|---|
| Borobudur Marathon 2025 Kini Berpredikat Elite Label, Libatkan 11.500 Pelari dari 38 Negara |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.