Berita Jogja Hari Ini
Menlu Retno Marsudi Serahkan Sertifikat Warisan Dunia UNESCO 'Sumbu Filosofi' ke Pemda DIY
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyerahkan sertifikat The Cosmological Axis of Yogyakarta and its Historic Landmarks atau Sumbu Filosofi Yogyakarta
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyerahkan sertifikat The Cosmological Axis of Yogyakarta and its Historic Landmarks atau Sumbu Filosofi Yogyakarta ke Pemda DIY sebagai warisan dunia dari UNESCO di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Kamis (28/12/2023).
Sekadar informasi, Sumbu Filosofi Yogyakarta merupakan sumbu imajiner yang terbentang sepanjang 6 kilometer (km) dari utara ke selatan.
Sumbu filosofis ini meliputi Kompleks Keraton Yogyakarta, sejumlah bangunan bersejarah, dan monumen yang menjadi simbol pertukaran antara sistem kepercayaan dan nilai.
Baca juga: Hadits Arbain ke 11: Tinggalkan Jika Membuatmu Ragu
Sumbu Filosofi Yogyakarta dicetuskan pada abad ke-18 oleh Sultan Hamengku Buwono I.
Sumbu imajiner sepanjang 6 km tersebut, menghubungkan Gunung Merapi di utara dan Samudra Hindia di selatan.
Adapun Kompleks Keraton Yogyakarta menjadi titik sentral Sumbu Filosofi Yogyakarta.
Adapun penetapan Sumbu Filosofi sebagai warisan dunia UNESCO diumumkan pada pertemuan Komite Warisan Dunia (World Heritage Committee/WHC) UNESCO ke-45 pada Senin (18/9/2023) di Riyadh, Arab Saudi.
Selain Sumbu Filosofi, UNESCO telah menetapkan lima warisan budaya Indonesia, yaitu Kompleks Candi Borobudur (1991), Kompleks Candi Prambanan (1991), Situs Prasejarah Sangiran (1996), Sistem Subak sebagai Manifestasi Filosofi Tri Hita Karana (2012), dan Tambang Batubara Ombilin, Sawahlunto (2019).
Penetapan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Budaya Dunia berdasarkan pada pemenuhan kriteria-kriteria UNESCO. Terutama, kriteria II yang menunjukkan pertukaran nilai dan gagasan penting antara berbagai sistem kepercayaan, seperti animisme, Hindu, Buddha, Islam Sufi, dan pengaruh dari Barat.
Di samping itu, Sumbu Filosofi Yogyakarta juga dianggap memenuhi kriteria III, yakni memberikan kesaksian yang luar biasa terhadap peradaban Jawa dan tradisi budaya yang hidup setelah abad ke-18.
Pengusulan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Budaya Dunia sudah dimulai sejak 2014.
Pertemuan Komite Warisan Dunia UNESCO ke-45 ini diselenggarakan pada 11 sampai 25 September 2023.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan bahwa pasca Penetapan Warisan Dunia Sumbu Filosofi Yogyakarta, dalam sidang “World Heritage Center” (WHC) ke 45, di Riyadh Saudi Arabia, pada tanggal 18 September 2023 silam, Pemda DIY telah menindaklanjutinya dengan beberapa langkah strategis.
Diantaranya, melaksanakan koordinasi, komunikasi, dan menjalin kerjasama antara Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta, Pemerintah Kabupaten Bantul, dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, untuk memastikan peran masing-masing, dalam pengelolaan Warisan Dunia, Sumbu Filosofi Yogyakarta.
Selain itu, dari sisi regulasi, telah terbit Keputusan Gubernur DIY Nomor 360/KEP/2023, tentang Sekretariat Bersama Pengelolaan Warisan Dunia Sumbu Filosofi Yogyakarta. Keputusan Gubernur ini, digunakan sebagai fondasi untuk memastikan fungsi komunikasi; penyiapan kebijakan dan strategi pengelolaan; koordinasi-integrasi perencanaan, operasional, monitoring, dan evaluasi; serta mendukung fungsi pelaporan.
"Kesemua fungsi itu menjadi urgensi, karena atribut Warisan Dunia Sumbu Filosofi Yogyakarta sangat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: adanya tekanan pembangunan, tekanan lingkungan, kesiapsiagaan bencana, isu pariwisata berkelanjutan, dan eksistensi sosial-budaya masyarakat sekitar," ujar Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Atas beberapa upaya yang telah dilaksanakan itulah, Pemda DIY mengharapkan arahan dan masukan, dalam upaya memaksimalkan predikat Warisan Dunia Sumbu Filosofi Yogyakarta, demi sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat.
"Di momentum istimewa ini pula, dengan penuh rasa syukur, saya mewakili Pemerintah Daerah dan warga Daerah Istimewa Yogyakarta, mengucapkan terima kasih disertai penghargaan yang tinggi kepada jajaran Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, atas berbagai dukungan yang telah diberikan, baik selama masa persiapan pengajuan dan proses sidang, sehingga Sumbu Filosofi telah diakui sebagai Warisan Dunia," kata Sultan.
"Tentunya, kelanjutan dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia khususnya Kementerian Luar Negeri, dapat memperkuat eksistensi dan gemilang kiprah Sumbu Filosofi, khususnya dalam perspektif global," tambah Sultan.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, The Cosmological Axis of Yogyakarta and its Historic Landmarks atau Sumbu Filosofi Yogyakarta telah menjadi warisan dunia di Indonesia k-10 yang diakui oleh UNESCO.
"Tentunya penetapan ini mengukuhkan Yogyakarta bukan hanya sebagai Kota budaya tetapi juga sebagai kota peradaban yang diakui oleh dunia. Sumbu Filosofi adalah bukti lestarinya peradaban Jawa yang berkembang sejak abad ke-16 hingga saat ini Sumbu ini merupakan pengejawantahan perpaduan harmonis elemen budaya benda seperti wayang dan gamelan dengan elemen tidak benda seperti tradisi, hukum adat, seni sastra, festival dan ritual upacara juga dengan nilai-nilai filosofis Jawa," terang Retno.
"Untuk itu secara resmi sekali lagi saya ingin menyampaikan ucapan selamat kepada Bapak Gubernur kepada Daerah Istimewa Yogyakarta dan tentunya kepada seluruh masyarakat Yogyakarta. Saya yakin kekayaan ini akan terjaga dan terpelihara dengan baik, sebagaimana Bapak Gubernur sampaikan beberapa follow up yang sudah dilakukan oleh Pemda DIY," lanjutnya.
"Diplomasi Indonesia akan terus mencoba untuk berkontribusi dalam memperjuangkan warisan-warisan budaya nasional untuk diakui dunia dan saya yakin dengan sertifikat warisan dunia UNESCO ini daya tarik Yogyakarta semakin meningkat dan keistimewaan Yogyakarta akan semakin kokoh," tandasnya. (HAN)
Retno Marsudi
warisan dunia
sertifikat
sumbu filosofi
Sumbu Filosofi Yogyakarta
Pemda DIY
Gubernur DIY
Sri Sultan Hamengku Buwono X
Berita Jogja Hari Ini
Komentar Sri Sultan HB X soal Keracunan MBG di Jogja dan Sanksi untuk SPPG Menurut Undang-Undang |
![]() |
---|
Kronologi Wisatawan asal Jakarta Hilang di Pantai Siung, Jenazah Ditemukan di Pantai Krakal |
![]() |
---|
KENAPA Cuaca di Yogyakarta Terasa Dingin Akhir-akhir Ini? Ini 5 Fakta Menariknya |
![]() |
---|
Kronologi 3 Wisatawan Asal Sragen dan Karanganyar Terseret Ombak di Pantai Parangtritis |
![]() |
---|
Banyak Moge Harley Davidson Lewat Jogja, Ada Event Apa? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.