AS Kirimkan Paket Senjata Senilai 250 Juta Dollar ke Ukraina, Jadi Paket Bantuan Terakhir Tahun Ini
Amerika Serikat kembali mengirimkan paket bantuan untuk Ukraina berupa persenjataan dan uang tunai.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, WASHINGTON DC - Amerika Serikat kembali mengirimkan paket bantuan untuk Ukraina berupa persenjataan dan uang tunai.
Bantuan itu terdiri paket senjata senilai 250 juta dollar AS (Rp 3,84 triliun) yang terdiri dari amunisi pertahanan udara, komponen sistem pertahanan udara lainnya, amunisi tambahan untuk sistem roket artileri mobilitas tinggi, amunisi artileri 155 mm dan 105 mm, amunisi anti-lapis baja.
Selain itu juga bantuan berupa uang tunai senilai lebih dari 15 juta dollar AS (Rp 230,6 miliar).
Paket bantuan itu merupakan yang terakhir dari Amerika Serikat untuk Ukraina.
Belum diketahui apakah pada 2024, AS masih bisa mengirimkan bantuan persenjataan dan uang lagi untuk Ukraina.
Sebab, pengiriman bantuan ke Ukraina membutuhkan persetujuan dari Kongres.
Pemerintah AS sendiri sebelumnya pada Rabu (27/12/2023) secara resmi mengumumkan pengiriman paket senjata terakhirnya untuk dikirim ke Ukraina.
"Paket terakhir tahun ini," kata Departemen Luar Negeri AS, dikutip dari Kompas.com yang mengutip kantor berita AFP.
Baca juga: Ukraina Klaim Sukses Rontokan 3 Jet SU-34 Milik Rusia
Menurut Deplu AS, jika ingin kembali memberikan bantuan ke Ukraina, maka Kongres yang mayoritas kursinya diduduki Partai Republik harus bertindak cepat untuk memperbarui aliran dana tersebut.
Presiden AS Joe Biden memprioritaskan bantuan ke Ukraina seperti senjata dan keuangan untuk membantu negara pro-Barat itu berperang melawan Rusia yang jauh lebih besar.
Di sisi lain, Partai Republik yang menjadi oposisi ingin menghentikan upaya tersebut.
Mereka menolak memberikan otorisasi pengeluaran anggaran baru jika Partai Demokrat tidak terlebih dahulu menyetujui kebijakan baru yang tegas terhadap migrasi ilegal melalui perbatasan selatan AS.
Sementara itu di Kyiv, ajudan presiden Ukraina yakni Andriy Yermak menyambut baik bantuan tersebut.
"Terima kasih atas bantuan Anda. Kami akan menang," tulis Yermak di media sosial X, yang sebelumnya bernama Twitter.
Seminggu yang lalu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menjelaskan, pemberian bantuan militer AS ini akan menjadi yang terakhir karena tidak ada izin untuk memberikannya lagi.
“Kami membutuhkan Kongres bertindak tanpa penundaan,” pintanya.
Kongres akan rapat kembali pada 8 Januari 2024 untuk memutuskan apakah bantuan untuk Ukraina akan dilanjutkan atau tidak. (*)
Pakar UMY tentang AS Bisa Akses Data WNI: Langgar Hak Privasi Warga Negara |
![]() |
---|
Tangis dan Pelukan Sang Ibu dari Ambarawa Ingin Anaknya Pulang Tinggalkan Medan Perang Rusia |
![]() |
---|
Kata Pakar Energi UGM Soal Impor Energi dari Amerika Serikat |
![]() |
---|
1.000 Jenazah Tentara Ukraina Dikembalikan Oleh Rusia, Ribuan Lainnya Menyusul |
![]() |
---|
API DIY: Lebih Baik Diversifikasi dan Kuatkan Pasar Domestik Ketimbang Terima Tarif Impor 19 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.