Tol Yogyakarta Solo

Cerita Makam Kiai Kromo Ijoyo Terdampak Tol Yogyakarta-Solo

Tol Yogyakarta Solo akam Kiai Kromo Ijoyo. Lokasi makam Kiai Kromo Ijoyo berada tidak jauh dari Padukuhan Ketingan.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Kompas.com/Wijaya Kusuma
Makam Kiai Kromo Ijoyo di Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman yang terdampak pembangunan jalan Tol Yogyakarta - Solo. 

Ketingan merupakan padukuhan yang berada di Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman. Di padukuhan ini terdapat makam yang memiliki nilai historis bagi warganya. Itu adalah makam Kiai Kromo Ijoyo. Lokasi makam Kiai Kromo Ijoyo berada tidak jauh dari Padukuhan Ketingan.

Trase Tol Yogyakarta Solo di wilayah Sleman
Trase Tol Yogyakarta Solo di wilayah Sleman (Dok Tribunjogja.com)

DI MAKAM itu terdapat pohon berukuran cukup besar. Pohon yang rimbun ini seakan memayungi makam tersebut.

Di bawah pohon besar inilah, terdapat makam Kiai Kromo Ijoyo yang disebut orang pertama yang menghuni wilayah Ketingan.

Area makam tampak dikelilingi pagar batako di sisi luar dan pagar besi di bagian utamanya.

Terdapat juga gapura di bagian depan area makam.

Selain itu terpasang papan di depan gapura yang menceritakan tentang Kiai Kromo Ijoyo.

Di papan itu tertulis:

"Mbah Kromo Ijoyo adalah makam seorang tokoh yang dihormati oleh masyarakat sebagai leluhur dan tokoh adat Dusun Ketingan.

Menurut cerita yang beredar di masyarakat, Mbah Kromo Ijoyo diyakini meninggalkan keraton dan dipercaya sebagai penghuni pertama Dusun Ketingan.

Dalam perjalanan hidupnya, Mbah Kromo Ijoyo juga dianggap sebagai seorang prajurit yang setia pada Pangeran Diponegoro, salah satu tokoh penting dalam sejarah perlawanan melawan penjajah Belanda.

Makamnya yang anggun dan terpelihara dengan baik menjadi tujuan ziarah bagi banyak orang yang menghormatinya sebagai sosok leluhur dalam warisan budaya setempat.

Dengan statusnya sebagai penghuni pertama Dusun Ketingan dan hubunganya dengan Pangeran Diponegoro, Makam Mbah Kromo Ijoyo menjadi sebuah simbol penting dari sejarah lokal Dusun Ketingan"

Mbah Kromo Ijoyo itu kan, kalau dari cerita itu masa Sultan yang ke-7.

Itu kan zaman penjajah, terus mengungsi, keluar dari keraton," ujar Lurah Tirtoadi Mardiharto saat ditemui Kompas.com, Senin (16/10/2023).

Kromo Ijoyo kemudian tiba di daerah yang saat ini Padukuhan Ketingan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved