Ganjar Pranowo Ikuti Nitilaku Peringatan Dies Natalis UGM, Ini Harapannya untuk Almamater

Mengenakan Baju Adat Dayak, Ganjar turut membaur bersama para alumni UGM dalam kegiatan Nitilaku tersebut.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/Istimewa
Ganjar Pranowo di kampus UGM 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ganjar Pranowo mengikuti Nitilaku kebangsaan yang merupakan rangkaian dari peringatan Dies Natalis ke-74 Universitas Gadjah Mada (UGM), Minggu (17/12/023).

Mengenakan Baju Adat Dayak, Ganjar turut membaur bersama para alumni UGM dalam kegiatan tersebut.

"Ya ikut lah, Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada). Pakai baju Dayak," ujar Ganjar Pranowo saat ditemui di sela-sela acara Nitilaku, Minggu (17/12/2023), dikutip Tribunjogja.com dari kompas.com.

Pada kesempatan tersebut, Ganjar Pranowo yang juga merupakan alumnus UGM ini turut menyampaikan pesan dan harapannya untuk almamaternya.

Menurut Ganjar, di usianya yang ke-74, UGM diharapkan tidak melupakan sejarahnya sebagai kampus yang dimulai dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

"Selalu ingat sejarah, selalu ingat pesan guru-guru kita, kita pernah belajar di sini. Dan yang unik di sini, kampus itu bersatu dengan kampung dan itu dimulai dari keraton, jadi kita tidak pernah melupakan sejarah. Biar kita menjadi orang yang belajar untuk selalu bijaksana," ucapnya.

Setibanya di halaman Balairung UGM, Ganjar duduk lesehan bersama alumni-alumni lainya.

Ganjar lantas berbincang-bincang santai dengan para alumni.

Canda dan tawa mewarnai perbincangan antara Ganjar Pranowo dengan alumni-alumni UGM.

Nitilaku telah menjadi agenda tahunan setiap perayaan Dies Natalis UGM. Sejak 2012,

Nitilaku dipahami sebagai kegiatan kultural historis dalam bentuk pawai sebagai simbol sejarah berdirinya Gadjah Mada, berawal dari Siti Hinggil Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menuju kampus UGM di Bulaksumur.

Tahun ini Nitilaku mengambil start dari Wisma Kagama dan finish di halaman Balairung UGM.

Nitilaku kali ini mengambil tema Kenduri Kebangsaan Merajut Tenun Ke-Indonesiaan.

Tema ini diambil sebagai upaya menjaga hubungan baik dengan Sang Pemilik Alam Semesta, memohon keselamatan, dijauhkan dari bencana dan segala keburukan yang bakal menimpa karena kealpaan manusia.

Sekaligus sebagai ruang kesadaran bersama untuk terus menjaga silaturahmi dengan sesama anak bangsa.

( kompas.com )

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenakan Baju Dayak, Ganjar Pranowo Ikuti Nitilaku Dies Natalis UGM"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved