Ratusan CPPPK Kemenag Ikuti Seleksi di Kulon Progo, 6 di Antaranya Absen

Ketua Panitia Seleksi, Saeful Hadi mengatakan total ada 145 peserta yang terdaftar untuk mengikuti uji kompetensi ini.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/Humas Kankemenag Kulon Progo
Para peserta CPPPK Kementerian Agama saat mengikuti uji kompetensi di MAN 2 Kulon Progo pada Selasa (12/12/2023) lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Ratusan Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) Kementerian Agama (Kemenag) belum lama ini menjalani tahapan seleksi berupa uji kompetensi. Ujian ini dilakukan di Kulon Progo.

Ketua Panitia Seleksi, Saeful Hadi mengatakan total ada 145 peserta yang terdaftar untuk mengikuti uji kompetensi ini.

"Namun 6 orang di antaranya tidak hadir saat pelaksanaan pada Selasa (12/12/2023) lalu," kata Saeful saat memberikan keterangannya pada Kamis (14/12/2023).

Menurutnya, ketidakhadiran 6 peserta ini tanpa alasan dan keterangan yang jelas.

Pasalnya, mereka tidak melakukan konfirmasi ke panitia atas ketidakhadiran tersebut.

Saeful mengatakan uji kompetensi dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kulon Progo.

Uji kompetensi dilakukan dengan sistem CAT (Computer Assisted Test).

"Ada 3 sesi dalam pelaksanaan uji kompetensi ini," ujarnya.

Saeful memastikan pelaksanaan uji kompetensi tersebut berjalan lancar tanpa kendala.

Ia berharap hasilnya sesuai harapan dan pihaknya bisa mendapatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari PPPK yang berkualitas.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kulon Progo, Wahib Jamil, mengatakan uji kompetensi dengan sistem CAT dilakukan secara terpusat. Cara ini dinilai bisa meminimalisir terjadinya kecurangan.

"Jadi tidak bisa ada rekayasa yang dilakukan," kata Wahib.

Ia juga menegaskan Seleksi CPPPK Kemenag ini dilaksanakan dengan prinsip bersih, transparan, dan profesional.

Prosesnya pun terbuka bagi masyarakat umum yang memenuhi persyaratan.

Meski begitu, Wahib memastikan proses seleksi ini dilakukan tanpa memungut biaya sepeser pun.

Ia pun berharap agar peserta waspada terhadap pihak-pihak tertentu dengan modus bisa membantu meloloskan mereka dalam seleksi ini.

"Sebab jika itu terjadi, maka bisa dipastikan merupakan sebuah penipuan," jelasnya.(*)
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved