Update Terbaru Korban Erupsi Gunung Marapi, 12 Pendaki Masih Dicari
Sebanyak 20 pendaki Gunung Marapi belum bisa dievakuasi oleh tim SAR gabungan dari puncak pasca-erupsi Minggu siang
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, PADANG - Sebanyak 20 pendaki Gunung Marapi belum bisa dievakuasi oleh tim SAR gabungan dari puncak pasca-erupsi yang terjadi pada Minggu (3/12/2023) lalu.
Tim SAR gabungan memutuskan untuk menghentikan sementara proses evakuasi pada Senin malam kemarin.
Rencananya, proses evakuasi akan dilanjutkan pada Selasa (5/12/2023) pagi hari ini.
Para pendaki yang belum bisa dievakuasi terjadi dari 8 korban meninggal dan 12 orang lainnya yang belum diketahui posisinya.
Dikutip dari Tribun Padang, Kepala Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik mengungkapkan 8 jenazah pendaki belum bisa dievakuasi dari puncak hingga Senin petang.
Sementara 12 pendaki lainnya masih dicari oleh tim SAR gabungan.
"Masih ada 12 orang pendaki lagi yang masih dalam pencarian," ujar Abdul.
Malik mengungkapkan, tim SAR gabungan yang melaksanakan proses evakuasi para korban terkendala medan dan cuaca.
Sementara aktifitas vulkanik Gunung Marapi masih tinggi pascaerupsi besar pada Minggu siang lalu.
Untuk itu, proses evakuasi para korban letusan Gunung Marapi dihentikan sementara pada Senin petang kemarin.
Proses evakuasi dan pencarian para korban lainnya akan dilanjutkan pada Selasa hari ini.
"Sekarang kondisinya sudah malam, erupsi juga masih berlangsung. Jadi kami putuskan untuk melanjutkan evakuasi dan pencarian besok (Selasa)," ucap Abdul.
Sebelumnya, sebanyak 75 pendaki terjebak di puncak Gunung Marapi saat terjadi erupsi pada Minggu (3/12/2023) siang lalu.
Tim SAR gabungan kemudian langsung melaksanakan operasi pencarian para pendaki.
Pada Senin (4/12/2023) pukul 07.00 WIB, Tim SAR sudah berhasil mengevakuasi 49 pendaki.
Di hari yang sama, Tim SAR juga berhasil mengevakuasi 26 orang. Sebanyak enam korban segera dievakuasi ke RSAM Bukittinggi.
"Hingga pukul 18.00 WIB, sudah ada enam orang kami evakuasi, tiga kondisi selamat dan tiga lagi meninggal dunia," kata Abdul, dikutip dari TribunPadang.com.
Tiga korban tewas erupsi Gunung Marapi kemudian langsung diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar.
Dari ketiga korban, tim DVI berhasil mengidentifikasi 2 orang, yakni Muhammad Adan (21) asal Pekanbaru, Riau, dan Muhammad Teguh Amanda (20) asal Padang.
Lalu, satu orang lainnya belum berhasil diidentifikasi karena kondisi wajah sulit dikenali akibat luka bakar.
Direktur Utama RSAM Busril di Bukittinggi menjelaskan, proses identifikasi dilakukan sesusai prosedur yang berlaku.
"Sudah sesuai prosedur DVI Polda Sumbar ditambah pencocokan dengan keluarga dan kerabatnya, saat ini hanya satu keluarga korban yang belum berada di RSAM," katanya, dilansir dari Antara.
"Data semua korban sudah diketahui, mereka yang luka bakar dalam perawatan maksimal. Satu orang korban selamat nama Naomi asal Pekanbaru sudah dinyatakan bisa dibawa pulang keluarganya," kata Busril.
Berdasarkan data sementara, erupsi Gunung Marapi pada Senin (3/12/2023) itu menewaskan 11 pendaki. (*)
| Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas Guguran |
|
|---|
| Alasan Badan Geologi Naikan Status Gunung Lewotobi jadi Awas Per Hari Ini |
|
|---|
| Dahsyatnya Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Hujan Kerikil Hingga Dentuman yang Getarkan Pintu |
|
|---|
| Status Gunung Lewotobi Laki-laki Naik jadi Awas, Ini Imbauan Bagi Warga |
|
|---|
| Gunung Lewotobi Alami Pengembungan, Warga Diminta Waspada Potensi Erupsi Eksplosif |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/UPDATE-Terkini-Data-Korban-Tewas-Erupsi-Gunung-Marapi-11-Pendaki-Ditemukan-Tewas.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.