Gunung Merapi

FAKTA-FAKTA Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali APG Senin 4 Desember 2023 Sore, Ini Kata BPPTKG

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awas panas guguran (APG) sore ini, Senin (4/12/2023). APG yang dikeluarkan sebanyak empat kali, berikut catatannya:

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Iwan Al Khasni
Dok BPPTKG
Gunung Merapi kembali memuntahkan material vulkanik berupa Awan Panas Guguran (APG) pada pukul 17.13, Senin (4/12/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM - Gunung Merapi kembali mengeluarkan awas panas guguran (APG) sore ini, Senin (4/12/2023).

APG yang dikeluarkan sebanyak empat kali, berikut catatannya:

APG Gunung Merapi hari ini, Jumat (1/12/2023) malam pukul 19:47 WIB
APG Gunung Merapi hari ini, Jumat (1/12/2023) malam pukul 19:47 WIB (DOK. Twitter @BPPTKG)

APG 1:

  • Terjadi pada 17:12 WIB
  • Amplitudo maksimal 30 mm
  • Durasi 244 detik
  • Jarak luncur 2,4 km ke Kali Boyong

APG 2:

  • Terjadi pada 17:16 WIB
  • Amplitudo maksimal 53 mm
  • Durasi 300 detik
  • Jarak luncur 3 km ke Kali Boyong

APG 3:

  • Terjadi pada 17:23 WIB
  • Amplitudo maksimal 53 mm
  • Berdurasi 210 detik
  • Jarak luncur 2 km ke arah Kali Boyong

APG 4:

  • Terjadi pada 17:36 WIB
  • Amplitudo maksimal 50 mm
  • Durasi 124 detik
  • Jarak luncur 1,2 Km ke Kali Krasak

Sebelumnya, di hari Jumat (1/12/2023), Gunung Merapi juga mengeluarkan dua kali APG. Ini catatannya:

Jumat Malam, Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran Sejauh 2.000  Meter, Picu Hujan Abu
Jumat Malam, Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran Sejauh 2.000 Meter, Picu Hujan Abu (Istimewa)

APG 1:

  • Terjadi pukul 19:27 WIB
  • Amplitudo maksimal 40 mm
  • Durasi 228 detik
  • Jarak luncur 2 km ke Kali Bebeng

APG 2:

  • Terjadi pukul 19:47 WIB
  • Amplitudo maksimal 42 mm
  • Durasi 132 detik
  • Jarak luncur 1,2 km ke Kali Boyong

Baca juga: BREAKING NEWS: Gunung Merapi Kembali Memuntahkan Awan Panas Guguran Sore Ini Senin 4 Desember 2023

Berikut imbauan dari Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)

1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.

4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Karakter Normal dari Erupsi Gunung Merapi

Gunung Merapi
Gunung Merapi (Twitter BPPTKG)

BPPTKG menilai aktivitas tersebut merupakan karakter normal dari erupsi Gunung Merapi yang telah berlangsung sejak tiga tahun terakhir, tepatnya sejak Januari 2021 lalu. 

"Jadi fenomena ada APG itu sudah menjadi perilaku erupsi Merapi, sudah sejak Januari 2021, sudah hampir tiga tahun memang seperti itu. Karakter Gunung Merapi sekarang memang banyak guguran. Hampir setiap hari ratusan guguran terjadi. Terkadang peningkatan intensitas erupsi, sehingga ada APG," kata Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, Sabtu (2/12/2023). 

Menurut dia, selama tiga tahun terakhir, Gunung Merapi telah beberapa kali mengalami peningkatan aktivitas dengan erupsi serupa.

Bahkan, pihaknya menilai muntahan APG pada Jumat malam itu relatif tidak begitu signifikan dibanding dengan muntahan awan panas guguran yang terjadi pada 11 Maret 2023 lalu. 

Jarak luncuran APG terjauh kemarin di kisaran 2.000 meter dan itu berada di daerah potensi bahaya yang telah direkomendasikan untuk dijauhi.

"Artinya ini sudah menjadi perilaku Gunung Merapi dan tidak menunjukkan kalau Gunung Merapi sedang gawat, nggak. Memang seperti itu Gunung Merapi sejak tiga tahun terakhir dan yang penting jarak luncuran APG ini kan tidak jauh, hanya 2 kilometer, masih di daerah potensi bahaya yang kita perkirakan," kata Agus. 

Saat ini, aktivitas gunung di perbatasan DIY Jateng itu masih berada di level III atau siaga.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved