Dinkominfostasandi Purworejo Studi Tiru Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Dinkominfo Prov Jatim

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Dinas Komunikasi Informasi Statistika dan Persaandian (Dinkominfostasandi) Kabupaten Purworejo melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Dinkominfo Provinsi Jawa Timur.

Kunjungan yang diikuti oleh para pegawai Dinkominfostasandi Kabupaten Purworejo dan sejumlah awak media di Kabupaten Purworejo itu dalam rangka studi tiru mengenai berbagai program serta inovasi yang dimiliki Dinkominfo Provinsi Jawa Timur. 

Kepala Dinkominfostasandi Kabupaten Purworejo, Yudhie Agung Prihatno, mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk melihat bagaimana Dinkominfo Provinsi Jawa Timur mengelola komunikasi dan informasi publiknya. 

"Tadi sudah kami catat. Insya Allah akan kami terapkan tentu menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada di proyek. Kami juga ingin menerapkan terkait pembinaan atau sinergitas antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dinkominfo, dan wartawan setempat," ujar Yudhie, Selasa (28/11/2023). 

Pihaknya berharap bisa lebih berkreasi sebagai organisasi perangkat daerah (OPD) yang menjadi sumber informasi bagi masyarakat Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Ia juga ingin bisa berkomunikasi lebih baik dalam menyampaikan pembangunan serta program Pemkab Purworejo kepada masyarakat Kota Berirama. 

"Tentu saja kami juga ingin hubungan pemerintah daerah dengan teman wartawan bisa lebih baik, terutama dalam mengelola berbagai kegiatan dan memberikan informasi. Sehingga, nanti akan lebih bermaanfaat baik kegiatan yang sudah berjalan ataupun yang akan kita jalankan bisa lebih berdampak kepada masyarakat Kabupaten Purworejo," paparnya. 

Kepala Bidang Komunikasi Publik Dinkominfo Provinsi Jawa Timur, Assyari, menyampaikan bahwa Dinkominfo Provinsi Jawa Timur sudah mendapatkan status informatif dari Kementerian Kominfo RI pada 2022 lalu. Pada 2023, pihaknya mengaku sedang mempertahankan status tersebut. 

Dalam menjalankan fungsinya, Dinkominfo Provinsi Jawa Timur menggelar berbagai kegiatan information community hackathon yang juga bekerja sama dengan KIM Mahasiswa. Mereka memiliki program klinik hoaks yang dibuka 1x24 jam untuk menjawab kebenaean pemberitaan di luar. 

"Melalui program itu kami berhasil menemukan 1.763 berita hoaks, 994 miss informasi, 560 kabar fakta, dan 711 hate speach. Tahun ini semakin banyak karena mendekati tahun politik Pemilu 2024," ujarnya. 

"Dalam melaksanakan fungsi dan tugas, kami juga mendapatkan SPBE paling tinggi, sehingga perkembangannya berdampak langsung ke masyarakat," katanya. 

Dinkominfo Provinsi Jawa Timur juga mempunyai program Jatim Public Relation Award yang mendorong dan memotivasi perangkat daerah bisa mengelola website denban serius. Pihaknya juga rutin menggelar program Anugerah Pewarta Warga dan Jatim Kominfo Festival setiap 2 tahun sekali. 

"Kami dengan apapun yang didapatkan selama ini sangat bangga ditakdirkan menjadi pegawai Kominfo Provinsi Jawa Timur. Sebab, kami dapat melakukan banyak hal termasuk memberikan layanan bagi masyarakat yang sangat membutuhkan informasi," ungkap dia. 

Subkor Sumber Daya Komunikasi Publik Dinkominfo Provinsi Jawa Timur, Eko Setiawan, menambahkan, fungsi kehumasan di Provinsi Jawa Timur terbagi di dua instansi, yakni Biro Administrasi Pimpinan dan Dinkominfo Provinsi Jawa Timur. 

"Kalau Biro Administrasi Pimpinan lebih fokus kepada branding atau kegiatan pimpinan. Kalau di Kabupaten menyebutnya Prokopim. Sedangkan, kami (Dinkominfo) lebih fokus kepada program pemerintahan Provinsi secara umum," jelasnya.