Rangkuman Pengetahuan Umum

Gempa Tektonik: Pengertian, Dampak dan Mitigasinya

Gempa bumi merupakan salah satu fenomena alam yang kerap melanda di Indonesia. Terjadi di dalam kerak bumi dan mempengaruhi permukaan bumi.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
pixabay
ilustrasi Gempa Tektonik: Pengertian, Dampak dan Mitigasinya 

TRIBUNJOGJA.COM - Gempa bumi merupakan salah satu fenomena alam yang kerap melanda di Indonesia.

Gempa bumi berasal dari kekuatan alam yang besar yang terjadi di dalam kerak bumi dan mempengaruhi permukaan bumi.

Gempa bumi bisa diakibatkan dari adanya pergeseran lempeng di kerak bumi atau letusan gunung berapi.

Frekuensi gempa bumi di setiap wilayah tergantung pada jenis dan ukuran gempa yang dialami selama periode waktu tertentu.

Gempa Tektonik

Gempa tektonik adalah peristiwa geologis yang terjadi akibat dari pelepasan tekanan yang tertahan di dalam kerak bumi.

Pelepasan energi atau tekanan secara tiba-tiba tersebut menyebabkan terjadinya gerakan dan pergeseran lempeng-lempeng di kerak bumi.

Persegeran lempeng tersebutlah yang menjadi sebab getaran atau guncangan yang muncul. Gempa tektonik dapat terjadi di darat maupun di lautan.

Biasanya gempa terjadi di wilayah yang berada disepanjang batas lempeng tektonik, misalnya di sepanjang garis sesar atau daerah subduction zone.

Lempeng tektonik dapat bergerak secara vertikal ataupun horizontal.

Baca juga: Arti Pertanda Alam: Terjadi Gempa Bumi Di Malam Hari Berdasarkan Bulan Jawa Menurut Primbon

Gempa Bumi - 11102023
Ilustrasi Pergeseran Lempeng Bumi

Penyebab Gempa Tektonik : 

Pergerakan Lempeng Tektonik

Penyebab utama dari gempa tektonik ialah karena adanya pergerakan dari lempeng-lempeng tektonik yang berada di kerak bumi.

Lempeng tektonik terdiri dari batuan dan mineral yang bergerak secara perlahan. Namun dari waktu ke waktu, dapat muncul kumulasi tegangan diantara lempeng-lempeng.

Ketika lempeng saling bertabrakan, terdapat tekanan dari tarikan yang menyebabkan terjadinya gempa bumi.

Panas dari dalam bumi menyebabkan lempeng tektonik menjadi rata dan menimbulkan pergerakan-pergerakan.

Pergerakan lempeng juga dapat ditimbulkan dari gaya gravitasi dan gaya gesekan antarlempeng. Cepat atau lambat laju pada pergerakan lempeng tergantung dari beberapa faktor, seperti jenis dan kekuatan.

Dampak Gempa Tektonik

Gempa bumi dapat menimbulkan dampak dilingkungan yang terkena guncangan. Beberapa dampak dari gempa tektonik adalah sebagai berikut: 

1. Kerusakan Bangunan dan Infrastruktur: Gempa tektonik dapat menyebabkan kerusakan serius pada bangunan, jalan, jembatan, dan lain-lain. Kerusakan yang parah dapat menimbulkan jatuhnya korban jiwa.

2. Retakan Permukaan Bumi: Gempa bumi besar dapat menimbulkan keretakan pada permukaan bumi sehingga dapat merusak tanah dan properti yang ada di atasnya. Gempa juga juga dapat menyebabkan tahan-tanah longsor.

3. Tsunami: Pergeseran lempeng yang berada di bawah laut dapat menimbulkan gelombang laut yang cukup besar. Gelombang laut tersebut dapat sampai ke daratan dan menyapu bersih apa yang dilaluinya.

4. Ekosistem Terganggu: Gempa bumi hebat dapat mempengaruhi ekosistem lingkungan dan kehidupan karena kondisi geologi suatu wilayah yang berubah.

5. Dampak Sosial: Pada skala gempa bumi sedang dan besar dapat menyebabkan ekonomi manusia terganggu. Kerusakan bangunan yang parah dan kehilangan harta benda dapat menimbulkan kemiskinan, kelaparan, bahkan wabah penyakit. Selain itu, dampak besarnya juga dapat melumpuhkan sistem ekonomi, politik, dan lainnya.

Mitigasi Bencana

1. Teknologi Sistem Peringatan Dini

Saat ini, teknologi sudah semakin canggih. Dimungkinkan dapat memasanag sistem peringatan dini sebagai upaya pencegahan jatuhnya korban gempa.

Peringatan dini dapat di atur beberapa detik atau menit sebelum terjadi gempa sehingga dapat dilakukan evakuasi.

2. Desain dan Rancangan Bangunan

Bangunan di rancang sebaik mungkin agar tetap kokoh dan tahan gempa. Bangunan yang dirancang demikian dimaksudkan untuk mengurangi resiko cedera dan meminimalkan korban jiwa.

Selain bangunan, diperlukan pula peta wilayah yang rawan terhadap gempa, serta penanaman dan penghijauan hutan.

3. Kesadaran Masyarakat

Perlu adanya sosialisasi dan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gempa bumi, khususnya untuk orang-orang yang tinggal di wilayah rawan gempa.

Tindakan selanjutnya dapat berupa pelatihan tentang tindakan yang harus dilakukan ketika gempa bumi dan terjebak dalam situasi darurat.

4. Pemulihan Pasca Gempa

Upaya pemulihan setelah terjadi gempa tak kalah penting. Tindakan ini diambil guna mengembalikan kondisi masyarakat setelah terjadi gempa.

Tindakan yang Perlu Dilakukan Saat Terjadi Gempa Bumi

1. Sedang Berada di Dalam Ruangan

Usahakan untuk tidak panik dan jangan berlari keluar terlebih dahulu. Carilah tempat yang kuat untuk berlindung seperti dibawah meja atau tempat tidur.

Jauhi barang-barang yang mudah jatuh dan dapat melukai, misalnya seperti lemari, rak buku, ataupun jendela. Gunakan barang seperti tas atau lainnya untuk melindungi kepala.

2. Sedang Berada di Luar Ruangan

Tetap jangan panik dan jauhilah bangunan-bangunan yang tinggi. Pergilah menjauh dari tiang-tiang listrik, papan reklame, pohon-pohon tinggi, atau sesuatu yang mudah jatuh. Usahakan untuk berkumpul di tempat-tempat yang terbuka.

3. Sedang Berada di Keramaian

Jika sedang berada di dalam keramaian, misalnya pasar atau pusat perbelanjaan seperti mall, tetap jangan menyebabkan kepanikan. Tetap tenang dan ikuti petunjuk evakuasi dari pegawai atau satpam. Tidak disarankan menggunakan lift, lebih baik menggunakan tangga darurat.

4. Sedang Berada di Kendaraan Umum

Usahakan agar sopir berhenti di tempat yang terbuka. Jangan berhenti di atas atau bawah jembatan layang atau jembatan penyeberangan. Bersikap tenang dan keluarlah secara perlahan-lahan.

5. Sedang Berada di Dalam Lift

Jika sudah merasakan getaran gempa ketika di dalam lift, tekanlah semua tombol yang ada. Saat lift sudah berhenti, keluar dan ikuti arahan dari keamanan. Namun jika masih terjebak dalam lift, segera hubungi manager atau pihka keamanan menggunakan interphone yang tersedia.

(MG Lia Ika Agustin)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved