Berita Bantul Hari Ini
Insiden Kereta Kelinci Terguling di Prambanan Meninggalkan Trauma Pada Sejumlah Korban Asal Bantul
sejumlah warga tersebut ada yang mengalami luka ringan hingga luka berat usai terlibat insiden kereta kelinci terguling di Jalan Sumberwatu, Kalurahan
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Rasa sedih menyelimuti sejumlah warga Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Pasalnya, sejumlah warga tersebut ada yang mengalami luka ringan hingga luka berat usai terlibat insiden kereta kelinci terguling di Jalan Sumberwatu, Kalurahan Bokoharjo, Kapanwon Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY, Minggu (19/11/2023).
Lurah Srigading, Prabawa Suganda, atau yang kerap disapa Bowo, mengatakan, awalnya ada 45 orang dari Padukuhan Wirosutan, Kalurahan Srigading, yang hendak melakukan rekreasi di tiga destinasi wisata di Klaten, Jawa Tengah.
Baca juga: Pencarian Hari Kedua Remaja Terseret Ombak Pantai Dewaruci Nihil, Tim SAR Bakal Perluas Area
"Acara rekreasi itu dibuat oleh warga setempat secara spontan. Kemudian rencananya, perjalanan wisata mereka untuk pulang dan pergi naik kereta kelinci di tiga titik destinasi wisata di Klaten," jelasnya kepada Tribunjogja.com, Senin (20/11/2023).
Namun, sayangnya, rencana rekreasi mereka harus berhenti saat sedang mengunjungi objek wisata pertama di Rowo Jombor, Klaten.
Sebab, di tengah perjalanan, kereta kelinci itu tidak kuat menanjak dan tergelincir mundur hingga gerbong belakang terbalik.
Akibat dari kejadian tersebut, tiga orang harus dirawat di sejumlah rumah sakit dikarenakan mengalami luka berat.
Bahkan, satu di antaranya ada yang mengalami patah tulang pada bagian kaki.
"Kemudian, warga yang tidak mengalami luka parah sudah kami jemput kemarin menggunakan empat kendaraan pribadi," tutur Bowo.
Disampaikannya, imbas dari kejadian tersebut, terdapat sejumlah warga setempat mengalami rasa trauma dan takut untuk kembali menggunakan kendaraan kereta kelinci saat berpergian.
"Tapi, tidak banyak yang trauma. Saya tadi juga monitoring, beberapa warga ada yang sudah kembali melakukan aktivitas seperti pada umumnya," katanya.
Hal senada disampaikan oleh Dukuh Wirosutan, Venteen Guntono.
"Ibu saya kan juga menjadi salah satu penumpang dari kejadian itu. Tapi saat itu, ibu saya duduk di gerbong pertama. Jadi selamat dan tidak mengalami luka-luka. Tapi, tetap saja ada rasa trauma," beber dia.
Meski demikian, ibunda dari Dukuh Wirosutan, yang berinisial SS (67), tidak membutuhkan perawatan medis untuk penanganan rasa trauma atau ketakutan dari kejadian kereta kelinci yang terguling tersebut.
"Beberapa warga lain yang tidak mengalami luka parah juga saat ini ada yang sudah kembali melakukan aktivitas seperti sehari-hari," lanjutnya.
Dinkop UKM DIY dan Iwapi Bantul Gelar Pameran Produk Disabilitas di Stadion Sultan Agung |
![]() |
---|
Sejumlah Titik di Bantul Longsor Terdampak Hujan Deras |
![]() |
---|
13 Orang Meninggal Karena Laka Air hingga Pekan Kedua Desember 2024, Ini Pesan Polres Bantul |
![]() |
---|
Festival Inspirasi Pendidikan Kabupaten Bantul 2024, Jadi Sarana Peringati PGRI dan HKN |
![]() |
---|
Natal dan Tahun Baru, Stok Kebutuhan LPG 3 Kg di Bantul Disebut Aman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.