Berita Bantul Hari Ini
DKUKMPP Bantul Berkolaborasi Bersama DKUKM Jateng Untuk Tingkatkan Ekpor Produk Ikan Kaleng Lokal
Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Bantul bersama Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Bantul bersama Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DKUKM) Jawa Tengah berkolaborasi meningkatkan penjualan produk-produk lokal, khususnya produk pengalengan ikan.
Kepala DKUKMPP Bantul, Agus Sulistiyana, mengatakan, potensi produk pengalengan ikan di Kabupaten Bantul cukup besar untuk memenuhi pasar ekspor.
Akan tetapi, sampai saat ini belum terserap banyak.
Baca juga: Kisah Pria di Gorontalo Sehari Menikah 2 Kali, Pagi Hari Nikahi Selingkuhan, Sore Hari Nikahi Pacar
"Sejauh ini, produk ekspor pengalengan ikan di Kabupaten Bantul melalui beberapa koperasi masih berada di sekitar angka 30 persen," katanya usai menghadiri pelaksanaan Peningkatan Produktivitas UMKM di wilayah Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Jumat (17/11/2023).
Menurutnya, angka ekspor pengalengan ikan tersebut masih masuk dalam kategori rendah.
Sehingga, pihaknya menjalin kolaborasi bersama DKUKM Jateng untuk mendongkrak angka ekspor pengalengan ikan itu ke masyarakat luas.
"Kami, di Kabupaten itu punya potensi produk-produk ikan yang besar. Tapi, sampai saat ini ada kendala dalam pemasaran. Sehingga produk-produk itu masih kurang banyak terekspor lebih luas," tutur Agus.
"Kami, akan mencari solusi untuk meningkatkan angka ekspor pengalengan ikan di Kabupaten Bantul. Sehingga, peningkatan ekonomi terhadap pelaku usaha di Kabupaten Bantul, khususnya pada usaha pengalengan ikan bisa berlangsung optimal," imbuh dia.
Pihaknya pun menargetkan penjualan produk-produk pengalengan ikan lokal ke masyarakat luas sebesar 50 persen pada 2024.
Sementara itu, Kepala DKUKM Jateng, Eddy S. Bramiyanto, mengatakan, bahwa pemasaran produk pengalengan ikan tidak bisa dilakukan asal-asalan. Setidaknya, kebersihan makanan dalam produk tersebut harus dijaga.
"Terlebih masa kedaluarsa produk. Sebisa mungkin itu harus diperhatikan dengan baik. Sehingga, para konsumen itu bisa percaya dan mau terus menerus kembali membeli produk pengalengan ikan lokal," jelasnya.
"Kalau kemudian produk-produk lokal itu terus menerus mengalami peningkatan ekspor, maka UKM lokal bisa naik kelas. Seperti di Jateng, 10 persen Produk Domestik Regional Bruto kami disupport oleh ekpor UMKM," imbuh dia.
Di sisi lain, Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional, Aqua Dwipayana, berujar bahwa untuk meningkatkan penjualan produk lokal maka dibutuhkan komitmen.
"Butuh komitmen untuk meningkatkan pasar penjualan. Salah satunya, komitmen fokus pada promosi produk lokal. Seperti halnya yang dilakukan oleh Jateng, ada fokus pada promosi produk lokal untuk mewujudkan rasa bangga dan identitas produk," jelas dia.
"Dari situ, kemudian produk lokal bisa terus eksis dan mendapatkan peningkatan ekspor dalam jumlah yang banyak," tandasnya. (nei)
Dinkop UKM DIY dan Iwapi Bantul Gelar Pameran Produk Disabilitas di Stadion Sultan Agung |
![]() |
---|
Sejumlah Titik di Bantul Longsor Terdampak Hujan Deras |
![]() |
---|
13 Orang Meninggal Karena Laka Air hingga Pekan Kedua Desember 2024, Ini Pesan Polres Bantul |
![]() |
---|
Festival Inspirasi Pendidikan Kabupaten Bantul 2024, Jadi Sarana Peringati PGRI dan HKN |
![]() |
---|
Natal dan Tahun Baru, Stok Kebutuhan LPG 3 Kg di Bantul Disebut Aman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.